Sukses

Manajemen RIMO Klaim Kondisi Perusahaan Sangat Baik

Hingga September 2017 PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) mencatatkan laba sekitar Rp 100 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) terus menurun belakangan ini. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pun harus melakukan suspensi pada saham RIMO.

Direktur Utama RIMO Teddy Tjokrosapoetro menyatakan, kondisi perusahaan masih sehat. Buktinya, hingga September 2017 perseroan mencatatkan laba sekitar Rp 100 miliar.

"Laporan keuangan September 2017 perseroan mencatatkan laba Rp 100 miliaran," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Perseroan terus melakukan ekspansi. Tahun depan, perseroan mengalokasikan belanja modal Rp 300 miliar. "Tahun depan rencana capital expenditure Rp 200 miliar- 300 miliar dan kita mempertahankan fundamental," ujar dia.

Pihak RIMO mengklaim, investor masih cetak untung kendati sahamya susut hingga Rp 192 per saham. Pasalnya, nilai saham sejak rights issue pada Maret 2017 di angka Rp 101 per saham.

Nilai saham terus mengalami peningkatan hingga Rp 650 per saham. Kemudian, turun lagi hingga Rp 192. "Rp 192 dikurangi par value waktu itu Rp 101 kita masih punya profit, kita belum di bawah Rp 101," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mekanisme pasar

Teddy menuturkan, penurunan harga saham RIMO murni karena mekanisme pasar. Pihaknya tak pernah tahu aktivitas langsung dari pemegang saham. Dia juga menambahkan, informasi kepemilikan saham diperoleh oleh manajemen perseroan dari biro administrasi efek (BAE) yang telah ditunjuk oleh perseroan, yakni PT Ficomindo Buana Registrar.

Perseroan tidak melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat ini. Perseroan hanya melanjutkan pekerjaan yang tengah berlangsung.

Lebih lanjut, Teddy juga menampik ada rencana PT Rimo International Lestari Tbk melakukan rights issue atau penawaran saham terbatas. Dia bilang, rights issue perseroan telah selesai Maret 2017 lalu.

"Berita yang salah tersebut menurut manajemen perseroan ikut berkontribusi mempengaruhi, menciptakan persepsi yang salah di publik, yang kemudian berperan serta mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan transaksi jual beli saham perseroan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.