Sukses

Top 3: Nurtanio, Pahlawan yang Namanya Terukir di Pesawat N219

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Sabtu 11 November 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan nama "Nurtanio" untuk purwarupa pesawat N219 karya anak bangsa yang dibuat dari hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Momen tersebut bertepatan dengan Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tanggal 10 November.

Menteri BUMN Rini M Soemarno yang hadir dalam peresmian tersebut menjelaskan, nama Nurtanio disematkan untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo. Mantan prajurit TNI Angkatan Udara tersebut adalah perintis pembuatan pesawat terbang di Tanah Air sejak 1946.

Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kalimantan Selatan pada 3 Desember 1924. Saat Indonesia baru merdeka, pria yang menaruh hasrat besar pada dunia penerbangan ini sukses membuat pesawat layang Zogling NWG bersama Wiwekeo Soepono pada 1946.

Artikel mengenal Nurtanio, pahlawan yang namanya terukir di pesawat N219 menarik perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat pekan ini.

Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Sabtu (11/11/2017):

1. Mengenal Nurtanio, Pahlawan yang Namanya Terukir di Pesawat N219

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan nama "Nurtanio" untuk purwarupa pesawat N219 karya anak bangsa yang dibuat dari hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Momen tersebut bertepatan dengan Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tanggal 10 November.

Menteri BUMN Rini M Soemarno yang hadir dalam peresmian tersebut menjelaskan, nama Nurtanio disematkan untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo. Mantan prajurit TNI Angkatan Udara tersebut adalah perintis pembuatan pesawat terbang di Tanah Air sejak 1946.

Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kalimantan Selatan pada 3 Desember 1924. Saat Indonesia baru merdeka, pria yang menaruh hasrat besar pada dunia penerbangan ini sukses membuat pesawat layang Zogling NWG bersama Wiwekeo Soepono pada 1946.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Harta 3 Orang Terkaya Sama dengan 160 Juta Orang Miskin AS

Tiga orang terkaya di Amerika Serikat (AS) yakni Jeff Bezos, Bill Gates dan Warren Buffett memiliki harta yang ditotal mencapai US$ 248,5 miliar. Jika dibandingkan, harta tiga miliarder ini sama dengan kekayaan setengah orang miskin di AS yang populasinya mencapai 160 juta orang.

Fakta ini diungkap oleh Institute for Policy Studies. Menurut riset yang baru dirilis tersebut, kesenjangan antara si kaya dan si miskin di Amerika Serikat telah membuat krisis moral.

Melansir South China Morning Post, Jumat 10 November 2017, riset tersebut juga menilai kebijakan pajak yang diberlakukan Donald Trump bisa memperparah kesenjangan ekonomi yang telah terjadi. Hal ini bisa terjadi karena 80 persen keuntungan pajak akan bermuara pada populasi orang terkaya di negara tersebut.

"Kesenjangan ekonomi semakin terjadi. Kini waktunya bagi kita untuk mengurangi kesenjangan, bukan memberikan potongan pajak bagi orang-orang kaya," kata Chuck Collins, salah satu penulis laporan tersebut.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Bikin NPWP via Aplikasi Go-Jek, DJP Jamin Data Wajib Pajak Aman

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan memastikan data-data wajib pajak (WP) yang masuk melalui agen pajak, termasuk lewat aplikasi Go-Jek, tidak akan bocor ke publik.

Penegasan ini menyusul rencana Go-Jek sebagai agen pajak, terutama untuk layanan registrasi nomor pokok wajib pajak (NPWP) secara elektronik.

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak Iwan Djuniardi mengungkapkan, Go-Jek sudah menawarkan diri menjadi perpanjangan tangan Ditjen Pajak untuk memudahkan masyarakat, termasuk mitranya mendaftar NPWP.

"Untuk tahap pertama, Go-Jek untuk registrasi NPWP dulu, belum pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh). Kalau sudah jadi ASP (Application Service Provide/ASP) baru bisa," kata Iwan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat 10 November 2017.

Berita selengkapnya baca di sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.