Sukses

Wisatawan Digital RI Ada di Urutan Ketiga Dunia

Perusahaan teknologi Travelport baru saja menerbitkan hasil survei terhadap 11 ribu responden wisatawan global.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi Travelport baru saja menerbitkan hasil survei terhadap 11 ribu responden wisatawan global. Survei ini menyoroti penggunaan alat digital saat merencanakan, memesan, dan melakukan perjalanan.

Berdasarkan keterangan Travelport, Selasa (14/11/2017), pelancong Indonesia berada di posisi ketiga yang menggunakan perangkat terhubung secara online, baik teknologi mobile dan digital.

Survei wisatawan global ini dilakukan terhadap mereka yang tahun lalu setidaknya telah melakukan minimal satu kali perjalanan pulang pergi menggunakan transportasi udara.

Kecenderungan wisatawan Indonesia menggunakan alat digital ada di setiap bagian proses perjalanan. Saat merencanakan perjalanan, wisatawan Indonesia menyukai penelitian untuk membuat rencana perjalanan. Sebesar 93 persen pelancong menggunakan video dan foto dari media sosial. Kemudian 71 persen menggunakan pencarian suara atau voice search. Sebesar 84 persen lebih memilih untuk berkonsultasi dengan agen perjalanan profesional.

Saat memesan perjalanan, 68 pelancong memesan perjalanan mereka melalui smartphone. Lalu, 43 persen merasa frustrasi karena memesan elemen-elemen perjalanan secara terpisah.

Di dalam perjalanan, 80 persen menyatakan boarding pass digital dan e-ticket membuat perjalanan lebih mudah. Sebesar 84 persen merasa penting untuk tetap berhubungan atau melakukan kontak saat bepergian.

Di tempat tujuan, 64 persen pelancong bisnis menghargai layanan concierge di smartphone. Sebesar 83 persen menghargai waktu untuk diri mereka sendiri selama perjalanan bisnis.

Lebih lanjut, untuk posisi pertama diisi oleh India dan posisi kedua China. Sementara, di posisi keempat ada Brasil dan posisi kelima ada Arab Saudi.

"Temuan ini menunjukkan pentingnya alat digital bagi wisatawan sepanjang perjalanan mereka. Kami mengidentifikasi adanya kebutuhan bagi industri perjalanan dan perhotelan global senilai US$ 7,6 triliun ini untuk beradaptasi secara terus-menerus untuk memberikan layanan yang responsif, relevan, dan tepat waktu bagi pelanggan," kata Managing Director Asia Pasific Travelport, Mark Meehan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini