Sukses

Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 31,6 Triliun

PT Adhi Karya Tbk melaporkan perkembangan pembangunan LRT Jabodebek fase pertama mencapai 23,4 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru mencapai Rp 31,6 triliun hingga akhir Oktober 2017. Kontrak itu termasuk kontrak baru dari LRT Jabodebek fase I.

Perolehan kontrak baru itu tumbuh 5,4 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada bulan sebelumnya sebesar Rp 30 triliun. Realisasi perolehan kontrak baru pada Oktober 2017 antara lain hotel Zaraza Malang senilai Rp 594 miliar, Skypark Bandung sebesar Rp 308 miliar melalui anak perusahaan PT APG, dan Bendung Batang Bayang sebesar Rp 147 miliar.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,1 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Demikian mengutip keterbukaan informasi perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11/2017).

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 73,8 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 13,6 persen, sementara swasta atau lainnya sebanyak 12,6 persen.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan, jembatan dan LRT sebanyak 68,3 persen, proyek gedung sebanyak 23,7 persen,s erta proyek infrastruktur lainnya sebesar 8 persen.

Kemajuan pembangunan LRT Jabodebek fase I hingga Oktober 2017

Sesuai penugasan PT Adhi Karya Tbk pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 beserta perubahannya telah dilaksanakan pembangunan prasarana kereta api ringan/light rail transit Jabodebek tahap I sejak September 2015 dengan nilai Rp 21,7 triliun meliputi lintas pelayanan I yaitu Cawang-Cibubur, pelayanan 2 yaoitu Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan pelayanan 3 yaitu Cawang-Bekasi Timur.

Hingga kini, pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 23,4 persen. Untuk kemajuan masing-masing lintas pelayanan yaitu Cawang-Cibubur 42,2 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 9,6 persen dan Cawang-Bekasi Timur sebesar 24,6 persen. Pembangunan LRT Jabodebek ini direncanakan selesai pada 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek LRT Aman

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Kamis kemarin, mengakibatkan halaman Menara Saidah di Pancoran, Jakarta Selatan longsor hingga mengenai galian proyel Light Rail Transit (LRT).

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, longsor di depan Menara Saidah tidak sampai merusak proyek LRT. Longsor hanya mengakibatkan pagar menara rusak.

"Jadi yang nyebut longsor kena proyek LRT salah. Itu cuma pagar Menara Saidah yang longsor," ujar pria yang akrab disapa Kiki kepada Liputan6.com, Jumat 13 Oktober 2017.

Kiki juga membantah tiang pancang proyek LRT rusak akibat longsor tersebut. Longsor juga tidak sampai menyebabkan korban jiwa. "Enggak kena," tandas Kiki.

Sementara, akibat longsor tersebut, arus kendaraan di Jalan MT Haryono arah Pancoran tersendat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.