Sukses

Gunung Agung Meletus, Bisnis Hotel di Bali Tak Terganggu

Rendahnya okupansi pada November karena wisatawan baru akan datang ke Bali pada Desember atau saat liburan Natal dan Tahun Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Letusan Gunung Agung, Karangasem, Bali, tidak berdampak pada tingkat hunian (okupansi) hotel. ‎Saat ini, tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata masih normal.

Chairman Bali Hotels Association, Ricky Putra, mengatakan, saat ini tingkat okupansi hotel di Bali berkisar 40-60 persen. Okupansi tersebut dinilai normal pada periode November di setiap tahun.

"Sampai saat ini perkembangannya masih di 45 hingga 60 persen okupansinya. Itu okupansi tahun ke tahun memang seperti itu.‎ Ini (November) termasuk kategori low season," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurut dia, rendahnya okupansi di November karena wisatawan baru akan datang ke Bali pada Desember atau saat liburan Natal dan Tahun Baru. Jadi, masih rendahnya okupansi hotel di Bali tidak ada kaitannya dengan Gunung Agung.

"November memang biasanya masa di mana mengalami penurunan, bukan karena faktor A atau B, tetapi traditionally. Karena di sini bulan tamu-tamu untuk mempersiapkan traveling di Desember," kata dia.

Ricky menyatakan, pemerintah, baik dari pusat maupun daerah, bersama dengan pengusaha dan pemangku kepentingan lain juga telah memberikan informasi dan pemahaman kepada otoritas pariwisata di negara lain. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran bagi wisatawan asing untuk berlibur ke Bali.

‎"Mudah-mudahan situasi baik-baik saja, apalagi sudah ada penyataan dari pemerintah. Kita juga sudah sharing dengan Bali Tourism Board, stakeholder. ‎Sampai saat ini semua normal, karena in and out airport yang merupakan hal penting itu berjalan normal. Mudah-mudahan juga tidak ada impact yang lainnya," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BBM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji tetap aman ketika aktivitas Gunung Agung, Bali, meningkat hingga keluarkan asap.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, instansinya telah menyiapkan berbagai langkah dan berkoordinasi ke seluruh unit untuk menjaga pasokan BBM dan elpiji di lokasi sekitar Gunung Agung.

"Sudah disiapkan pastinya, Pertamina sudah menyiapkan, begitu kejadian kami koordinasi ke unit terkait dari sisi kelistrikan dan BBM sudah disiapkan," kata Ego, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Ego menuturkan, pasokan BBM dan elpiji ke Pulau Dewata juga tidak akan terganggu. Itu lantaran bahan bakar tersebut dipasok melalui laut, sedangkan erupsi hanya akan mengganggu transportasi udara.

"Yang gawat letusan sampai ganggu penerbangan, tapi kalau BBM dan elpji dipasok dari laut‎," ujar dia.

Ego juga memastikan pasokan BBM dan Elpiji masih aman, meski aktivitas Gunung Agung baru saja meningkat. Lantaran langkah penyediaan BBM dan elpiji‎ dalam proses penanggulangan bencana sudah disiapkan.

"Langkah ini sudah disiapkan dari jauh-jauh hari, yang penting mengamankan masyarakat agar aman. Saat ini kondisi pasokan BBM dan elpiji masih (aman-red)," tutur Ego.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gunung Agung berpotensi meletus, saat ini statusnya meningkat ke Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.
    Gunung Agung berpotensi meletus, saat ini statusnya meningkat ke Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.

    Gunung Agung Meletus