Sukses

Komponen Lokal Pembangkit Listrik Kapasitas Besar Masih Rendah

Namun untuk pembangkit skala kecil di bawah 200 MW, komponen lokal sudah cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengakui komponen dalam negeri atau komponen lokal pada pembangkit listrik berkapasitas besar masih rendah. Untuk mendorong penggunaan komponen lokal, PLN terus melakukan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap proposal tender.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, ‎komponen dalam negeri yang digunakan pembangkit listrik di atas kapasitas 1.000 megawatt (WM) masih sekitar 25 persen.

"Pembangkit besar teknologi lebih berat, sehingga semakin besar kapasitasnya TKDN semakin kecil. Untuk yang besar 25 persen," kata Iwan, di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurut Iwan, masih minimnya penggunaan komponen dalam negeri ‎pada pembangkit berkapasitas besar diakibatkan beberapa hal. Contohnya adalah tidak tersedianya komponen yang dibutuhkan di dalam negeri. 

Selain itu, harga lebih mahal komponen dalam negeri ketimbang impor juga menjadi dasar masih kecilnya komponen lokal dalam pembangkit berkapasitas besar. 

Di luar itu, masalah komitmen pengembang listrik swasta atau Independen Power Producer (IPP) dalam menggunakan produk buatan lokal juga belum tinggi. "Ya komitmen IPP juga, harga lebih mahal dari impor juga ikut pengaruh," ujarnya.

Menurut Iwan, PLN telah mendorong penggunaan komponen lokal dengan memberikan syarat penggunaan barang jasa dalam negeri ketika pembangunan pembangkit. "Sekarang tender itu kami beri syarat mengunakan produk lokal," imbuhnya.

Namun, untuk pembangkit skala kecil di bawah 200 MW, TKDN sudah cukup tinggi. Menurut Iwan, saat ini sudah banyak industri dalam negeri yang mampu memasok komponen ke pembangkit kecil tersebut.

"TKDN itu sudah cukup besar dikomponen distribusi, kan ada 90 sekian pabrik, transmisi sudah besar," tutup Iwan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.