Sukses

IHSG Bakal Lanjutkan Pelemahan

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG pada support 6.028 dan resistance 6.070.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG pada support 6.028 dan resistance 6.070.

Kemarin IHSG ditutup melemah. IHSG turun tipis 6,54 poin ke level 6.063.24. Menurut Lanjar, pelemahan itu sejalan dengan penurunan harga komoditas.

"IHSG ditutup turun 6,54 poin di level 6.063,24 dengan indeks sektor tambang berbalik melemah seiring pelemahan mayoritas harga komoditas tambang menjadi penekan pergerakan IHSG setelah sempat menguat awal sesi perdagangan," jelas dia di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Namun demikian, aliran dana asing cukup deras. Itu terlihat dari maraknya aksi beli investor asing.

"Meskipun demikian investor asing cenderung tercatat net buy Rp 775,30 miliar dengan komposisi net sell di pasar reguler sebesar Rp 109,85 miliar dan net buy di pasar negosiasi sebesar Rp 885,15 miliar," ungkapnya.

Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan kemarin

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (23/11/2017), IHSG turun 6,54 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.063,24. Indeks saham LQ45 turun 0,03 persen ke posisi 1.015,90. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Kemarin, IHSG mencetak rekor tertinggi di 6.069,78.

Ada sebanyak 133 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau, sedangkan 195 saham melemah dan 137 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.090,64 dan terendah 6.056,12.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 312.268 kali dengan volume perdagangan saham 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 108 triliun di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.503.

Secara sektoral, antara yang menguat dan melemah seimbang. Saham yang menguat adalah pertambangan, barang konsumsi, kontruksi, keuangan, perdagangan. Sedangkan sisanya melemah.

Saham-saham yang menguat antara lain saham INCF naik 30,34 persen ke posisi Rp 232, saham MGNA melonjak 19,01 persen ke posisi Rp 144 per saham, dan saham IDPR melonjak 19 persen ke posisi Rp 1.190 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.