Sukses

BRI Akuisisi 35 Persen Saham Bahana Artha Ventura

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membeli 35 persen saham PT Bahana Artha Ventura (BAV) senilai Rp 71,32 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membeli 71.207 lembar saham baru atau 35 persen saham PT Bahana Artha Ventura (BAV) senilai Rp 71,32 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Sabtu (25/11/2017), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menempatkan investasi BAV merupakan bagian dari strategi pertumbuhan nonorganik yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang Perseroan 2013-2017. Ini dituangkan sebagai salah satu strategi perusahaan dalam rencana bisnis bank 2012-2019 (revisi).

"Salah satu pertumbuhan nonorganik yang direncanakan oleh perseroan adalah penyertaan pada lembaga keuangan nonbank dengan produk/jasa yang bersifat melengkapi produk/jasa perseroan," tulis manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Upaya akuisisi ini merupakan salah satu cara untuk mencapai aspirasi perseroan menjadi penyedia layanan keuangan terintegrasi kepada nasabah perseroan.

Perseroan menyatakan, penyertaan pada perusahaan modal ventura diharapkan dapat meningkatkan peran serta dalam pengembangan pelaku usaha di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), meningkatkan peran serta perseroan dalam pengembangan perusahaan non keuangan yang menjadi target pemerintah, dan meningkatkan kolaborasi inovasi perseroan dengan start-up fintech.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memilih BAV lantaran pada kesamaan fokus bisnis yaitu UMKM. Langkah ini diharapkan dapat permudah sinergi ke depan. "Di samping itu, struktur BAV dan perusahaan anak BAV yang tersebar di seluruh dasarah sangat tepat untuk dukung peran serta perseroan dalam penyertaan pada perusahaan non keuangan," tulis manajemen.

BAV sendiri menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan modal ventura meliputi penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan pasangan usaha pada tahap rintisan dan atau pengembangan usaha, serta pembiayaan usaha produktif.

Adapun transaksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan BAV termasuk transaksi afiliasi. Transaksi itu termasuk transaksi antara pihak terafiliasi karena hubungan afiliasi antara perseroan, BAV dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebagai pemegang saham mayoritas BAV. BPUI juga di bawah pemerintah bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Sesudah transaksi tersebut pemegang saham BAV antara lain PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar 64,65 persen, Koperasi Karyawan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar 0,35 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar 35 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BRI Berencana Akuisisi Perusahaan Ventura dan Sekuritas

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus fokus mengembangkan bisnis anak perusahaan. Beberapa strategi pengembangan yang akan dilakukan di antaranya melakukan akuisisi perusahaan ventura dan sekuritas. Selain itu, BRI juga menargetkan BRI Syariah dan BRI Agro naik peringkat menjadi Bank BUKU III.

Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto menegaskan, BRI tertarik untuk mengakuisisi perusahaan ventura.

"Kami berharap masa due diligence dapat segera rampung, dan proses akuisisi bisa dituntaskan tahun ini juga. Mengingat, hingga saat ini, BRI belum memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan ventura dan sekuritas," ujar Suprajarto dalam keterangan tertulis, Minggu, 9 Juli 2017.

Dalam waktu dekat, BRI juga sudah menyiapkan beberapa rencana aksi korporasi. Diantaranya, melakukan penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III Tahun 2017, dengan potensi penghimpunan dana hingga Rp 5 triliun dan membuka Unit Kerja Luar Negeri di sejumlah Negara ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam, termasuk mengubah unit kerja BRI di Hong Kong bisa naik kelas menjadi full branch.

Untuk rencana tersebut, Suprajarto menjelaskan, BRI masih melakukan kajian mendalam karena membuka bisnis di luar negeri membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Terkait rencana jangka panjang hingga, BRI menargetkan bisa meraih posisi sebagai The Most Valuable Bank in South East Asia pada tahun 2022. Visi ini dapat dicapai, dengan memperkuat core business BRI, salah satunya melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI menargetkan, sebanyak 80 persen portofolio penyaluran kredit BRI di tahun 2022 akan disalurkan kepada UMKM, dimana 40 persen dari total penyaluaran kredit BRI ini, akan disalurkan ke segmen mikro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.