Sukses

Berlawanan dengan Bursa Global, IHSG Melemah Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 4,28 poin ke posisi 6.066,43 pada pra pembukaan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan IHSG berlawanan dengan bursa Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (29/11/2017), IHSG turun tipis 4,28 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.066,43. Tekanan IHSG berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 15,12 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.054. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,49 persen. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,68 persen, sektor saham perdagangan menguat 0,20 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,15 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 0,67 persen, sektor saham keuangan melemah 0,55 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,52 persen.

Investor asing pun melakukan aksi jual Rp 40,80 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.507.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham BKSL naik 5,26 persen ke posisi Rp 160, saham RALS menanjak 3,08 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, dan saham IIKP mendaki 2,86 persen ke posisi Rp 288 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DGIK merosot 4,84 persen ke posisi Rp 59, saham UNVR merosot 1,62 persen ke posisi Rp 50.175, dan saham BBNI turun 1,19 persen ke posisi Rp 8.300 per saham.

Pada Rabu pagi, investor asing melakukan aksi beli saham BBTN sebesar Rp 2,99 miliar, BBRI Rp 710,3 juta saham, GJTL sebesar Rp 653,48 juta saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,29 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,04 persen, dan indeks saham Shanghai melemah 0,12 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,41 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,03 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,22 persen.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.040-6.080 pada Rabu pekan ini.

"IHSG kembali terkonsolidasi bertahan pada level moving average tujuh harian usai sentuh moving average 20 harian. Pergerakan IHSG akan cenderung tertahan melihat momentum yang flat," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awasi 7 Saham Pilihan

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini. Investor asing diharapkan dapat kembali masuk ke pasar saham sehingga topang IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih terlihat berusaha cetak rekor tertinggi baru. Ini terjadi di tengah aliran dana investor asing yang terlihat mulai terus berlangsung.

"Potensi kenaikan IHSG akan kembali berlihat jelang pergantian bulan. Hal ini juga didukung oleh fundamental ekonomi," ujar William dalam ulasannya, Rabu 29 november 2017.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.040-6.080 pada Rabu pekan ini.

"IHSG kembali terkonsolidasi bertahan pada level moving average tujuh harian usai sentuh moving average 20 harian. Pergerakan IHSG akan cenderung tertahan melihat momentum yang flat," jelas dia.

Pada perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG naik tipis 6,13 poin ke posisi 6.070,72. Penguatan IHSG didorong dari sektor konsumsi dan keuangan. Lanjar menilai, optimisme investor asing masih cukup mendorong IHSG bertahan di atas level 6.000.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Sedangkan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.