Sukses

Kabar Baik RUU Pajak AS Bawa Bursa Asia Menghijau

Liputan6.com, Tokyo- Bursa Asia menguat mengekor kenaikan Wall Street dipicu kemajuan nyata dalam undang-undang perpajakan Amerika Serikat (AS). Investor kini menunggu hasil pemungutan suara Senat perihal kebijakan pajak ini. Sementara hasil imbal obligasi AS yang lebih tinggi mendukung dolar.

Melansir laman Reuters, Jumat (1/12/2017), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1 persen. Namun secara minggunan, 2,6 persen lebih rendah.

Indeks saham Nikkei Jepang juga naik 0,8 persen pada awal perdagangan, di jalur kenaikan 1,6 persen dalam sepekan.

"Nikkei mendapat kenaikan dari dolar yang menguat, sementara fokus utama pasar sekarang peirhal kebijakan pajak akan lolos atau tidak," kata Yutaka Miura, Analis Teknis Senior Mizuho Securities di Tokyo.

Sebelumnya, Wall street menguat dengan indeks S&P ditutup mencetak rekor dan Dow Jones Industrial Average menembus angka 24.000 untuk pertama kalinya.

Hal ini dipicu investor yang kembali memperoleh kepercayaan diri jika dorongan partai Republik Amerika Serikat (AS) untuk meloloskan kebijakan pajak akan berhasil.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 331,67 poin atau 1,39 persen menjadi 24.272,35. Sementara indeks  S & P 500 naik 21,51 poin atau 0,82 persen menjadi 2.647,58, dan Nasdaq Composite bertambah 49,63 poin atau 0,73 persen menjadi 6.873,97.

S & P dan Dow telah mencatat kenaikan delapan bulan berturut-turut, sementara Nasdaq telah mencatat kenaikan lima bulan berturut-turut.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mata Uang dan Imbal Hasil Obligasi

Adapun imbal hasil obligasi 10 tahun berada di 2,415 persen pada awal perdagangan Asia. Ini stabil dari penutupan pada hari Kamis, serta di atas penutupan Rabu sebesar 2,322 persen.

Dolar stabil terhadap Yen ke posisi 112,54 yen, setelah menyentuh 112,690 sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi sejak 21 November, bergerak menjauh dari level terendah 10 minggu di posisi 110,85 yen pada Senin.

Sementara Euro stabil di posisi US$ 1,1908  terhadap Dolar, di bawah puncak dua bulanan sebesar US$ 1,1961 pada Senin.

Harga minyak menguat usai negara anggota OPEC dan aliansinya sepakat untuk memperpanjang pembatasan produksi sampai 2018.

Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 10 sen menjadi US$ 57,40. Harga telah jatuh 2,6 persen sejak pekan lalu, tertekan pengoperasian kembali jalur pipa Keystone dan kenaikan stok bahan bakar minyak (BBM) di negara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini