Sukses

Miliarder Ini Berniat Tuntut Donald Trump soal Tanah

Yvon Chouinard memang sudah lama dikenal sebagai aktivis lingkungan.

Liputan6.com, New York -- Yvon Chouinard, miliarder pemilik bisnis ritel Patagonia, REI, dan North Face berencana menggugat keputusan Presiden Trump yang akan mengurangi secara drastis ukuran dua monumen nasional di Utah.

"Presiden telah mencuri lahan Anda. Ini adalah langkah pencabutan lahan yang dilindungi terbesar dalam sejarah Amerika," sebuah kalimat tertulis di situs Patagonia melansir Washington Post, Rabu (6/12/2017).

Chouinard memang sudah lama dikenal sebagai aktivis lingkungan. Namun sikap politik yang disampaikan pada pekan ini, terkait kebijakan Trump dinilai merupakan aksi yang mewakili tidak hanya pihak eksekutif dan karyawan perusahaan namun juga mewakili suara konsumen.

Di saat yang sama, North Face mengumumkan aksi pemberian sumbangan sebesar US$ 100.000 atau setara dengan Rp 135,3 juta (US$ 1=Rp 13.530) untuk melindungi monumen nasional Bears Ears. Perusahaan juga mendorong pengunjung berkontribusi dalam kampanye ini.

Hingga kemarin, North Face mampu mengumpulkan hampir US$ 124.000 dari 1.700 orang yang setara dengan Rp 1,6 miliar.

“Sebagai komunitas, kita perlu menyisihkan waktu dan uang kita untuk membangun sesuatu yang nyata,” tutur perusahaan ini.

Trump mengatakan pada Senin kemarin, bahwa pemerintahannya akan memangkas 2 juta hektare (ha) lahan publik. Bears Ears, monumen yang didirikan pada tahun lalu oleh Presiden Obama, akan dipangkas sebesar 85 persen.

Sementara Grand Staircase-Escalante, yang didirikan pada 1996 oleh Presiden Clinton, akan dipotong hampir setengahnya.

"Beberapa orang berpikir bahwa sumber daya alam di Utah bisa dikontrol oleh segelintir birokrat yang berada di Washington," ungkap Yvon Chouinard melalui demonstrasi di Salt Lake City.

"Mereka salah!""Mereka tidak paham lahan kita, dan sesungguhnya, mereka tidak peduli dengan tanah kita seperti kita. Tapi sekarang, itu tidak menjadi masalah," jelas Chouinard.

Miliarder yang telah menghabiskan empat dekade membangun perusahaan yang berfokus pada masalah lingkungan dan kesejahteraan tersebut mengatakan bahwa dia berencana menuntut Trump melalui jalur hukum.

"Saya akan menuntut Trump," kata kepada CNN.

"Memalukan sekali jika hanya 4 persen tanah di Amerika yang dijadikan ruang publik atau taman nasional. Kita butuh lebih, tidak kurang. Pemerintahan ini jahat, dan saya tidak tinggal diam dan membiarkan kejahatan menang. Tanah publik tidak pernah terancam seperti saat ini," ujar Chouinard dalam iklan komersial Patagonia.

Chouinard berbicara selama satu menit mengenai pentingnya melestarikan taman nasional. "Ini milik kami, ini milik semua orang di Amerika."

"Ini adalah perubahan dalam sejarah aktivis," tutur Leslie Gaines-Ross, Ahli Strategis di Weber Shandwick.

Dia mengatakan, seorang CEO tidak hanya membawa kasus ini ke publik, namun benar-benar mengambil tindakan dan meminta pelanggan mereka untuk melakukan hal yang sama.

"REI menegaskan di situsnya bahwa pihaknya akan terus melakukan advokasi di tempat-tempat publik dan mendesak followers Twitter-nya untuk mengubah foto profil mereka menjadi ikon yang mengatakan "We [heart] our public lands" atau “Kami mencintai lahan publik kami,” dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini