Sukses

Aksi Jual Investor Bikin IHSG Turun ke 6.006,83

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.039,29 dan terendah 6.006,83.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu melanjutkan penguatan sepanjang perdagangan Kamis ini. IHSG harus berakhir di zona merah karena situasi regional yang tak menentu.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (7/12/2017), IHSG turun 28,67 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.006,83. Indeks saham LQ45 turun 0,49 persen ke posisi 1.013,16. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham JII dan Pefindo 25 yang mampu bertahan di zona hijau.

Ada sebanyak 139 saham menghijau tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 186 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Di luar itu, 132 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.039,29 dan terendah 6.006,83. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 318.120 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 893 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.545.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah. Sektor saham perkebunan turun 1,44 persen, dan memimpin pelemahan sektor saham. Disusul sektor saham pertambangan tertekan 1,26 persen dan sektor saham keuangan melemah 1,16 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham DGIK naik 24 persen ke posisi Rp 62 per saham, saham KAEF menguat 20,70 persen ke posisi Rp 2.740 per saham, dan saham NIKL mendaki 16,18 persen ke posisi Rp 2.920 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN turun 20,11 persen ke posisi Rp 278 per saham, saham RELI tergelincir 19,81 persen ke posisi Rp 340 per saham, dan saham ATIC susut 15,26 persen ke posisi Rp 805 per saham.

Head Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, sebenarnya IHSG memberikan sinyal positif pada perdagangan kemarin dan mampu menembus level resistance yang pertama.

Namun sayangnya pada hari ini, IHSG tak mampu bertahan di zona hijau karena memang sinyal dari regional belum membantu. "Kondisi regional masih tidak terlihat jelas. Hang Seng naik tapi masih belum berhasil memberikan signal positif," jelas dia.

Selain itu, aksi jual asing juga membuat IHSG tak mampu bertahan di zona hijau. Oleh sebab itu, IHSG pun mengalami tekanan meskipun tak terlalu tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.