Sukses

Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya Dibangun Pertengahan 2018

Proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya beberapa akan menggunakan jalur yang sudah ada atau eksisting.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya beberapa akan menggunakan jalur yang sudah ada atau eksisting. Proyek sekitar Rp 60 trilun- Rp 150 triliun itu ditargetkan dibangun pada pertengahan 2018.

"Kita sudah diskusi termasuk kemarin di Yogyakarta. Nampaknya jalur yang akan ditetapkan adalah yang eksisting, tapi seperti apa, masih kita diskusikan," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Menhub Budi Karya berkeinginan membuat semacam quantum life, di mana masa depan kereta api di Indonesia adalah kereta api yang maju ke depan. Dia mengharapkan jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya menjadi jalur tulang punggung industri kereta api.

"Kita tahu PT INKA sudah ekspor (kereta). Kalau ada jalur tulang punggung ini, kelangsungan industri kereta api kita akan semakin bagus. Konten lokal pun harus diperbanyak penggunaannya," tegas Budi Karya.

Untuk pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Budi Karya menegaskan, paling lambat dikerjakan pada pertengahan 2018. Sementara kebutuhan investasinya diperkirakan sekitar Rp 60 triliun sampai Rp 150 triliun.

"Anggaran yang dibutuhkan ditaksir bisa Rp 60 triliun atau Rp 150 triliun, tergantung kita mengatur apa yang akan dibangun di situ. Studi ini diharapkan pula memberi manfaat maksimal dengan biaya seefisien mungkin," ujar Budi Karya.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Jam

Menhub Budi Karya sebelumnya menyatakan, waktu tempuh Jakarta-Surabaya dapat dicapai dalam waktu 5 jam dengan kecepatan 140 kilometer/jam. Hal ini terkait dengan rencana pembangunan kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya.

“Ada suatu target yang memang sangat beralasan kita ingin sekali Jakarta-Surabaya itu ditempuh dalam lima jam, artinya kapasitasnya langsung naik dua kali lipat, jadi 24 jam itu berangkat dan kembali dua kali,” kata Menhub Budi beberapa waktu lalu.

Dengan target ini, Menhub berharap nantinya masyarakat yang awalnya menggunakan pesawat akan beralih ke kereta api, sehingga dengan begitu akan lebih dapat menghemat biaya perjalanan.“Jepang masih sanggup dengan 120 kilometer/jam. Kita ingin 140 kilometer/jam, dengan kecepatan mencapai 140 kilometer/jam, apa saja yang dilakukan pasti akan lebih murah,” ujarnya.

Terkait rencana itu, Menhub menyebut, terdapat empat hal yang harus dilakukan terkait pembangunan Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya yaitu penyelesaian perlintasan sebidang, elektrifikasi, mengurangi tikungan dan tebing.

“Dengan elektrifikasi banyak keuntungan yang kita dapat, industri nasional akan tumbuh, biaya maintenance-nya akan lebih murah, serta eco friendly,” sebut Menhub.

Terkait target penyelesaian, Menhub menegaskan, Kereta Api Semicepat Jakarta-Semarang bisa diselesaikan pada 2019.

“Bayangan saya Jakarta-Semarang bisa diselesaikan pada tahun 2019 pasti bisa, baru Semarang-Surabaya katakanlah kita butuh dua tahun lagi, jadi total empat tahun kita konsentrasi, karena Jakarta-Semarang itu kalau Lebaran masalah paling banyak di Jakarta-Semarang, kalau beralih ke situ kan luar biasa,” jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.