Sukses

Harga Emas Antam Betah di Posisi Rp 613 Ribu per Gram

Harga buyback emas Antam tetap di posisi Rp 544 ribu per gram pada perdagangan Senin 11 Desember 2017,

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam tetap berada di posisi Rp 613 ribu pada perdagangan Senin (11/12/2017). Harga emas Antam betah di posisi Rp 613 ribu sejak Jumat 7 Desember 2017.

Demikian juga harga pembelian kembali atau buyback emas Antam di posisi Rp 544 ribu per gram. Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.28 WIB, sebagian emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.245.000 atau Rp 624.500 per gram. Sedangkan ukuran 20 gram sekitar Rp 12.092.000 atau Rp 604.600 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 689.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.262.000 dan 5 gram dijual Rp 2.996.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 613.000

* Pecahan 5 gram Rp 2.921.000

* Pecahan 10 gram Rp 5.791.000

* Pecahan 25 gram Rp 14.403.000

* Pecahan 50 gram Rp 28.756.000

* Pecahan 100 gram Rp 57.462.000

* Pecahan 250 gram Rp 143.530.000

* Pecahan 500 gram Rp 286.858.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pekan Lalu, Harga Emas Dunia Tergelincir

Sebelumnya harga emas melemah ke level terendah dalam lima bulan seiring dolar Amerika Serikat (AS) dan saham yang menguat. Hal itu dipicu penguatan rilis data pekerjaan AS lebih kuat dari perkiraan.

Keuntungan pada dolar AS, saham dan gelembung nilai bitcoin mendorong permintaan terhadap investasi safe haven menjadi berkurang. Selain itu, rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat juga bayangi harga logam mulia.

Harga emas untuk pengiriman Februari turun US$ 4,7 atau 0,4 persen menjadi US$ 1.248,40 per ounce. Harga emas itu terendah sejak 20 Juli. Selama sepekan, harga emas tergelincir 2,6 persen.

Rilis data pekerjaan AS membayangi harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS meyebutkan ada penambahan 228 ribu pekerjaan pada November 2017. Ini menekankan ada pertumbuhan ekonomi.

Data tersebut dinilai tidak akan pengaruhi harapan the Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam pertemuan pekan depan yang sudah diantisipasi pelaku pasar. Investor ingin tahu mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada 2018.

"Laporan data pekerjaan yang solid menyiratkan the Federal Reserve tetap berada pada jalur untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi hingga 2018," ujar Rob Haworth, Senior Invesment Strategist US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu 9 Desember 2017.

Ia menambahkan, tingkat suku bunga lebih tinggi terutama ketika tingkat upah tampak stabil akan menekan emas.

Namun, Analis City Index Fiona Cincotta menuturkan, data upah per jam yang di bawah perkiraan tidak membantu atasi inflasi yang ditargetkan the Federal Reserve. Ditambah kurangnya hubungan antara jumlah pekerjaan yang diciptakan dan upah per jam.

"Investor semakin khawatir kalau the Federal Reserve dapat kurangi laju kenaikan suku bunga pada 2018. Hingga upah per jam dan inflasi mulai bergerak lebih tinggi," kata dia.

Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,1 persen menjadi 93,92. Selama sepekan, indeks dolar AS bertambah 1,1 persen. Bursa saham AS juga menguat usai data pekerjaan AS sehingga membuat investor menjauh dari emas.

Meski demikian, analis Commerzbank menuturkan, harga emas tetap menguat pada 2018.Commerzbank mematok emas akan berada di kisaran US$ 1.350 per ounce pada akhir 2018.

"Suku bunga riil tetap rendah bahkan ada yang negatif. Permintaan investasi lebih kuat di Barat mengingat suku bunga tetap dekati nol dan negatif. Ditambah banyak ketidakpastian politik di Eropa dan Amerika Serikat serta sejumlah potensial krisis geopolitik yang kemungkinan meningkatkan permintaan emas," seperti dikutip dari laporan Commerzbank.

Adapun perdagangan logam lainnya, harga perak naik 0,1 persen menjadi US$ 15.823 per ounce. Analis Commerzbank memperkirakan katalis permintaan industri perak lebih dinamis pada 2018. Diperkirakan harga perak berada di kisaran US$ 18.000 pada 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.