Sukses

Menperin: Stok Bahan Baku Makanan Minuman Aman Jelang Akhir Tahun

Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tingkat inflasi harus dijaga dengan menjaga harga bahan pokok agar tidak bergejolak.

Liputan6.com, Jakarta ‎Menteri Peridustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, pasokan bahan baku Industri makanan dan minuman mencukupi untuk memenuhi kenaikan konsumsi saat Natal dan Tahun Baru 2017.

Airlangga mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Paripurna ‎yang dilakukan beberapa waktu lalu, tingkat inflasi harus dijaga dengan menjaga harga bahan pokok agar tidak bergejolak.

"Arahan Pak Presiden saat rapat paripurna harus menekan inflasi, tadi pak menko bilang inflasi harus ditekan rendah harga tidak terjadi gejolak," kata Airlangga, dalam seminar outlook industri 2018, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Airlangga mencontohkan, stok terigu yang bahkan di atas permintaan. Kemudian minyak goreng yang juga stoknya cukup.

"Ketersedian tepung terigu secara nasional surplus. kita eksportir tidak ada gejolak, minyak goreng, bahan baku makanan dan minuman tidak ada gejolak," ungkap Airlangga.

Melihat kondisi tersebut, menurut Airlangga tidak perlu ada kekhawatiran terhadap pasokan bahan pokok industri makanan minuman.

"Di industri tidak ada yang di khawatirkan, dari segi suplai dan demand tidak ada gejolak yang dikhawatirkan menjelang akhir tahun," tutup Airlangga.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Posko

‎Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka Posko Nasional Sektor ESDM, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru 2018.

Menteri ESDM, Ignasius Jonan menuturkan posko ini bertugas memantau dan memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM),Liquefied Petroleum Gas (LPG), listrik berjalan dengan baik.

"Telah membentuk Tim Posko Nasional ESDM dalam rangka koordinasi pengawasan, penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan antisipasi kebencanaan geologi,"kata Jonan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Untuk tahun ini tim tersebut diketuai Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa, tugas yang harus dilakukan di antaranya, melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik Badan Usaha serta potensi daerah rawan bencana.

Tim Posko juga bertugas melakukan penyusunan aksi rekomendasi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam.

Jonan mengungkapkan, posko ini seperti saat menghadapi Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah berharap pembentukan Posko ESDM tersebut dapat meningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya sektor ESDM. Pemenuhan dan pemantauan pasokan BBM serta listrik akan difokuskan di daerah-daerah wisata.

"Jelang tahun baru, kita juga lihat seperti waktu Idul Fitri berjalan dengan baik, mestinya jelang Natal dan Tahun Baru mudah-mudahan nggakada masalah. Satu, pasok BBM cukup. Semua Fokus, seperti Pertamina Fokus di daerah-daerah wisata.

Kedua, LPG juga dipersiapkan. Listrik juga sama, fokusnya di daerah-daerah wisata. Saya tugaskan Kepala BPH, mewakili sektor ESDM untuk monitoring, mengawal pelaksanaan pengawasan pasok energi untuk listrik, LPG dan BBM untuk Natal," ungkap Jonan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.