Sukses

100 Kapal Nelayan di Cirebon Kini Pakai Bahan Bakar Gas

Pembagian mesin gas pengganti dari mesin minyak bagi nelayan kecil ini bertujuan untuk memberikan bahan bakar murah bagi nelayan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengganti bahan bakar 100 kapal nelayan di Cirebon, Jawa Barat. Awa‎lnya kapal tersebut menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) kemudian diganti dengan Liqufied Petroleum Gas (LPG).

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, Ego Syahrial ‎mengatakan, Kementerian ESDM telah memberikan 100 paket alat pengubah bahan bakar (konverter kit) ke nelayan, sehingga bahan bakar kapal nelayan di Cirebon telah diganti.

‎"Setelah tahun lalu mendapatkan bantuan paket perdana konverter kit (konkit) BBM ke LPG, untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil sebanyak 229 konkit, tahun ini Kementerian ESDM kembali mengalokasikan tambahan untuk nelayan Cirebon sebanyak 100 konkit," kata Ego, di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Ego mengungkapkan, pembagian mesin gas pengganti dari mesin minyak bagi nelayan kecil ini bertujuan untuk memberikan bahan bakar murah bagi nelayan, sehingga nelayan dapat lebih sejahtera.

Biasanya rata-rata nelayan itu membutuhkan bensin 7 liter per hari. Bila harga 1 liter bensin sebesar Rp 6.450 per liter, sementara gas LPG 3 kg paling mahal hanya Rp 18 ribu per tabung maka para nelayan dapat berhemat BBM hingga 50 persen.

"‎Satu tabung LPG 3 kg setara dengan 7 liter bensin yang harganya jika disetarakan dengan harga bensin mencapai Rp 45.150,” tambah Ego.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amanat Presiden

Pembagian paket perdana konkit merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2015 terkait Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil.

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah melaksanakan kegiatan pembagian konkit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil sejak tahun 2016 sebanyak 5.473 unit di 10 kabupaten kota.

Pada tahun 2017, dilaksanakan pembagian sebanyak 17.081 unit di 28 kabupaten kota dengan dana Rp 120,92 miliar.

Paket perdana yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak berbahan bakar bensin, tabung LPG 3 kg sebanyak 2 unit beserta isinya, konkit berikut aksesorinya berupa reducer, regulator, mixer, dll, serta penyangga baling-baling.‎

Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron menyatakan, bantuan konkit bagi nelayan patut kita syukuri, program ini adalah program yang sangat bermanfaat bagi rakyat sehingga dalam pembahasannya di DPR tidak perlu diperpanjang.

“Pemberian konkit ini juga merupakan bagian dari hak rakyat yang harus diberikan sesuai dengan pasal 33 undang-undang 1945. Pemerintah mengelola hajat hidup rakyat banyak dan memberikannya manfaat sebanyak-banyak untuk rakyat,” ujar Herman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini