Sukses

Proyek Infrastruktur Jadi Penyebab Banjir, Ini Kata Menteri PPN

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memanggil seluruh pengelola proyek di Ibu Kota yang dia anggap sebagai penyebab banjir.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat menyebut proyek pembangunan LRT dan MRT sebagai penyebab banjir di Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini. Meski kemudian hal ini dibantah PT Adhi Karya Tbk, kontraktor pembangunan LRT Jabodebek.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menilai, penyebab banjir di beberapa daerah, termasuk di Jakarta saat marak pembangunan infrastruktur memang karena terganggunya kinerja drainase.

"Sekarang lagi banyak proyek, otomatis mungkin sebagian drainase tidak bekerja penuh, sehingga lebih mudah menimbulkan banjir," kata Bambang usai menghadiri Outlook Pasar Modal 2018 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Alasan lain penyebab banjir, dia mengatakan, karena curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air naik. "Curah hujannya lagi tinggi sekali beberapa hari ini dibanding sebelumnya," ujar Bambang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan mengaku, banjir terjadi akibat sejumlah pompa penyedot air tidak berfungsi. Juga dipicu oleh tali air yang terhambat karena proyek pembangunan LRT dan MRT.

"Gatsu (Jalan Gatot Subroto) daerah selatan yang terjadi genangan cukup tinggi Kuningan. Saya komunikasi, cek langsung masalahnya adalah karena sebagian dari tali air terhambat proyek yang sedang berjalan, baik MRT, LRT maupun proyek lain," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Pernyataan ini pun dibantah Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto. Dia menegaskan jika proyek LRT tidak menggangu sistem drainase di Jakarta. Bahkan pihaknya memiliki tim yang khusus memantau dan menangani masalah ini.

"Pemantauan terus kami lakukan, tapi genangan kemarin bukan kami penyebabnya," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Budi menuturkan, penilaian jika proyek LRT tak mengganggu sistem drainase mengacu pada pantauan di lapangan.

"Kemarin yang sempat tergenang di Kuningan kalau kita lihat, begitu hujan selesai langsung kering. Ini membuktikan bahwa tidak ada sistem drainase yang tertutup atau terganggu, kemarin lebih karena derasnya hujan saja," jelas dia.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anies Panggil Seluruh Pengelola Proyek Penyebab Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memanggil seluruh pengelola proyek di Ibu Kota yang dia anggap sebagai penyebab banjir. Di antaranya pembangunan MRT, LRT, dan Tol Becakayu.

Saat meninjau titik genangan air di kawasan pembangunan Tol Becakayu, Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, Anies meminta pengelola yang berada di lokasi bergerak cepat.

"Tolong segera ya Pak. Bukan atas nama saya, atas nama orang se-Jakarta ini," tutur Anies di lokasi, Kamis (14/12/2017).

Anies menegaskan, dia tidak menyalahkan proyek pembangunan. Hanya saja, penyebab banjir harus dicari agar mendapatkan solusi. Anies menganggap pengelola proyek dinilai turut terlibat.

"Di sini Waskita, di sana Adhi Karya. Semuanya (pembangunan) yang sedang berjalan di Jakarta yang berpotensi menghambat aliran air (akan kita panggil)," kata dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan semua pihak harus berperan aktif mengatasi banjir di Jakarta.

"Nanti kita panggil semua pengelola proyek yang sedang berjalan. Dan kita akan review seluruh kegiatannya, memastikan tidak ada terjadi seperti ini," Anies menandaskan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek titik banjir di sekitaran Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur. Saat tiba di lokasi, ekspresinya berubah kesal dan geleng-geleng kepala.

Pasalnya, genangan air terlihat meninggi. Pinggir jalan pun terimbas sehingga mengambil jalur pejalan kaki.

"Masyaallah. Air dari mana ini," tutur Anies di lokasi, Kamis (14/12/2017).

Bergegas dia menuju saluran air yang tersedia. Pihak proyek mengakali sementara saluran air agar sejalan dengan pembangunan. Yang tadinya hampir 3 meter jadi tersisa 1,2 meter.

"Lalu di antara jalan dan saluran air, tanahnya meninggi. Dengan tanah meninggi maka air yang ada di jalan tidak bisa mengalir ke saluran yang dituju," kata Anies Baswedan.

Pantauan Liputan6.com, air memang cukup tinggi. Petugas PPSU sibuk membuat saluran air sementara menggunakan cangkul dan diarahkan ke selokan.

Petugas di lapangan mengatakan, air muncul sekitar pukul 07.00 WIB. Penyebabnya disinyalir karena ada kebocoran pipa dari PDAM.

"Jam 05.00 WIB tadi belum ada. Ini tiba-tiba naik. Biasanya kalau menggenang di sini air cepat surut kok. Kemarin juga pas hujan deras," ujar petugas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.