Sukses

Produsen Pakaian Zara Teken Perjanjian Akuisisi 2 Perusahaan

PT Sri Rejeki Isman Tbk bakal akuisisi dua perusahaan tekstil untuk perbesar pasar ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), perusahaan tekstil akan mengambil alih saham PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (15/12/2017), PT Sri Rejeki Isman Tbk dan PT Sinar Pantja Djaja menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada 12 Desember 2017.

Perseroan yang juga produsen pakaian zara ini menandatangani perjanjian jual beli saham PT Primayudha Mandirijaya dengan THG Pte Ltd, Tolaram Industries Pte Ltd, Krishna Kumar Agrawa, Manmeet Singh dan Arvind Kumar Shankerlal Ladha.

Sedangkan perjanjian jual beli saham PT Bitratex Industries dengan One Sovereign Investments Pte Ltd, Thakral Investments Limited, Asean Interest Limited, Sohans Enterprise Limited, Sohans Emporium Pte Ltd, Arvind Kumar Shankerlal Ladha, dan Krishna Kumar AGrawal.

"Apabila rencana pengambilalihan saham terlaksana dengan baik, rencana pengambilalihan diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan dan EBITDA serta memperbesar pasar ekspor," ujar Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produsen Pakaian Zara Lepas Saham Baru

Sebelumnya, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), produsen pakaian zara dan militer ini mengincar dana segar dengan mengeluarkan saham baru dengan mekanisme tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement. Langkah tersebut pun sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin 6 November 2017.

Sekretaris Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk Welly Salam menuturkan, hasil RUPSLB sudah menyetujui pelaksanaan private placement.

"Sudah disetujui 100 persen oleh yang hadir. Yang hadir 75,2 persen," ujar Welly saat dihubungi Liputan6.com.

Perseroan akan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya 1,85 miliar saham atau sebesar maksimum 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan. Saham yang akan diterbitkan dari saham portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga minimum saham baru sebesar Rp 354. Total dana yang akan diraup sekitar Rp 658,18 miliar.

Seluruh saham baru yang akan diterbitkan pun akan diambil oleh pemegang saham perseroan yaitu PT Huddleston Indonesia. Sesudah private placement, PT Huddleston Indonesia akan genggam 60,06 persen.

Perseroan melakukan private placement untuk mendapatkan dana tambahan sehingga memperkuat struktur permodalan, yang akhirnya akan mendukung usaha perseroan. Private placement juga akan meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan secara publik. Ini dapat meningkatkan likuiditas saham perseroan.

"Sesuai keterbukaan informasi dana hasil private placement untuk modal kerja, keperluan umum, dan jika ada untuk akuisisi perusahaan tekstil," ujar Welly.

Akan tetapi, Welly belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai akuisisi perusahaan tekstil. Namun dana yang akan diterima dari hasil private placement sekitar Rp 658,18 miliar. "Untuk akuisisi belum bisa disampaikan, nanti akan diinfo ikuti aturan OJK," kata dia.

Pada perdagangan saham sesi pertama, saham PT Sri Rejeki Isman Tbk naik 1,03 persen ke posisi Rp 392 per saham. Total nilai transaksi Rp 188 miliar dengan total frekuensi perdagangan saham 8.154 kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.