Sukses

Barang Apa Saja yang Paling Banyak Dibeli Saat Harbolnas?

Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung pada 12-14 Desember 2017 mencatatkan transaksi hingga Rp 4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung pada 12-14 Desember 2017 mencatatkan transaksi hingga Rp 4 triliun. Selama 3 hari tersebut, perusahaan e-commerce di Indonesia saling perang diskon untuk menarik lebih banyak pembeli.

Lantas barang apa saja barang yang paling banyak dipesan masyarakat saat gelaran ini berlangsung?

‎Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, sebenarnya secara umum barang yang paling banyak dibeli oleh masyarakat secara online yaitu produk fesyen. Hal ini tampaknya juga terjadi saat gelaran Harbolnas berlangsung.

"Sebenarnya kalau e-commerce secara umum itu 22 persen belanja untuk barang pakaian jadi, fesyen, seperti baju, celana, sepatu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Jenis barang kedua yang paling banyak diincar oleh masyarakat melalui e-commerce yaitu produk-produk elektronik antara lain smartphone dan perlengkapan rumah tangga.

"Kedua, barang-barang elektronik perlengkapan rumah tangga gadget, TV dan lain-lain," kata dia.

Sementara yang ketiga dan keempat yang banyak dibeli saat harbolnas yaitu perlengkapan bayi dan makanan siap saji. Namun porsi makanan siap saji relatif kecil dibandingkan fesyen dan barang elektronik.

"Ketiga itu barang perlengkapan bayi. Banyak juga yang mencari di online. Keempat berkaitan dengan makan jadi, tapi itu tidak terlalu besar," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transaksi Harbolnas Tembus Rp 4 Triliun dalam 3 Hari

Diberitakan sebelumnya, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung pada 12-14 Desember 2017 sukses membukukan transaksi sebesar Rp 4 triliun. Angka ini lebih tinggi dari capaian transaksi pada tahun sebelumnya.

Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, berdasarkan data CIMB Niaga, pada gelaran yang berlangsung selama 3 hari ini telah mencatatkan transaksi belanja mencapai Rp 4 triliun, atau Rp 7 miliar lebih tinggi dibandingkan gelaran yang sama di 2016.

"Ini perputarannya sudah mencapai Rp 4 triliun, itu sudah realisasi. Ini dari CIMB Niaga. Nah di 2016 itu Rp 3,3 triliun. Itu hanya 3 hari. Artinya kan ini cukup signifikan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat 15 Desember 2017.

Menurut dia, kenaikan transaksi belanja online ini secara umum bukan disebabkan oleh perbaikan konsumsi masyarakat. Sebab, selama ini pertumbuhan konsumsi masyarakat masih stagnan di kisaran 5 persen.

"Konsumsi masyarakat sebenarnya umumnya masih stagnan di 5 persen,"

Bhima menyatakan, lonjakan transaksi tersebut lebih didorong oleh masifnya penetrasi internet. Hal ini mempermudah masyarakat untuk berbelanja baik melalui ponsel maupun laptopnya.

"Ini karena lebih ke arah penetrasi internet. . Tetapi penetrasi internetnya, sekarang jumlah ponsel sekarang 326 juta, penetrasi internet aktif 132 juta orang, 70 juta pengguna aktif Media sosial. Angka ini naik signifikan dibandingkan tahun lalu. Kemudian publiksi Harbolnas-nya lebih masif, itu juga memberikan pengaruh," tandas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.