Sukses

IHSG Kembali Tertekan di Awal Pekan

Indeks saham LQ45 juga tertekan 0,07 persen ke posisi 1.030,10. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 7,73 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.111,68. Pelemahan berlanjut saat pembukaan, Senin (18/12/2017), IHSG turun 5,2 poin atau 0,09 persen menjadi 6.114,13.

Indeks saham LQ45 juga tertekan 0,07 persen ke posisi 1.030,10. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Ada sebanyak 75 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 24 saham melemah. Di luar itu, 97 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.120,72 dan terendah 6.110,82.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.616 kali dengan volume perdagangan 97,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 47,5 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 8,5 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.573.

Secara sektoral, sebagian besar melemah. Sektor saham aneka industri turun 0,96 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar melemah 0,28 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,34 persen.

Sementara sektor yang menguat antara lain, pertambangan naik 0,77 persen, perkebunan naik 0,27 persen dan konstruksi menguat 0,04 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham BSSR naik 11,47 persen ke posisi Rp 2.430, saham DWGL melonjak 15,74 persen ke posisi Rp 456, dan saham MLPL mendaki 4,08 persen ke posisi Rp 153.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MYOR turun 12 persen ke posisi Rp 2.200, saham VRNA tergelincir 5,10 persen ke posisi Rp 93 per saham, dan saham RBMS merosot 2,61 persen ke posisi Rp 298 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan terus berada dalam rentang konsolidasi wajar. Level support IHSG masih terlihat cukup kuat terjaga ditopang data ekonomi.

William menuturkan, rilis data ekonomi yang sudah dirilis mencerminkan kondisi ekonomi masih kuat sehingga jadi sentimen positif untuk IHSG.

"IHSG berpotensi melaju di zona hijau. IHSG akan bergerak di kisaran 6.001-6.142," ujar dia dalam ulasannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bursa Asia

Bursa Asia beringsut menguat mengekor Wall Street, yang mencapai rekor tertingginya pada pekan lalu seiring harapan jika kebijakan pajak Amerika akan lolos di parlemen.

Sementara pound sterling Inggris melayang mendekati posisi terendah 3 minggu di tengah pembicaraan Brexit.

Melansir laman Reuters, Senin (18/12/2017), indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen, setelah naik 0,8 persen pekan lalu.

Sementara itu, Saham Australia naik 0,6 persen, mendekati level yang tidak terlihat sejak awal 2008. Indeks Nikkei Jepang naik 1 persen menjadi 22.795, tidak jauh dari puncaknya selama 25 tahun di posisi 23.382 pada bulan lalu.

Kebijakan reformasi pajak yang kemungkinan akan memotong pajak perusahaan menjadi 21 persen dari 35 persen, telah menjadi katalisator utama kenaikan pasar saham global di tahun ini.

Perombakan pajak ini diharapkan bisa mendongkrak keuntungan perusahaan, memicu aksi buyback saham dan pembayaran dividen yang lebih tinggi. Ini merupakan anugerah bagi para pemegang saham.

Hasil pemungutan suara undang-undang tersebut diharapkan keluar minggu ini. Jika disetujui, Presiden Donald Trump bisa mengesahkan undang-undang tersebut menjelang Natal, kata para analis.

"Pemungutan suara telah berubah dari menjadi 'mungkin', sampai sekarang terlihat seperti 'pasti," kata Chris Weston, Analis Pasar IG di Melbourne.

Banyak investor memperkirakan pemotongan pajak tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS, mendorong kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve AS dan menyebabkan penguatan dolar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG