Sukses

Bursa Asia Bergerak Campuran, Investor Cermati Reformasi Pajak AS

Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,12 persen didorong oleh saham-saham perbankan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan Rabu pekan ini. Investor mencermati kemajuan pembicaraan reformasi perpajakan Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Rabu (20/12/2017), Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,12 persen didorong oleh saham-saham perbankan. Sedangkan untuk saham-saham di sektor teknologi tertekan dengan Sony tergelincir 0,27 persen dan Nintendo melemah 0,8 persen.

Saham perusahaan otomotif Subaru juga melemah 4,14 persen setelah perusahaan mengakui tengah melakukan investigasi terkait mesin. Subaru mengatakan akan menerapkan langkah-langkah cepat untuk memulihkan kepercayaan publik.

Sementara, indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks tersebut turun 0,04 persen. Kenaikan sektor manufaktur tak mampu membendung pelemahan pada saham-saham blue chip di sektor lain.

Samsung Electronics tergelincir 0,78 persen, Hyundai Motor kehilangan 0,65 persen dan Posco naik 0,76 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,07 persen di awal perdagangan meskipun terjadi kenaikan di sektor pertambangan.

Saham Rio Tinto naik 0,57 persen dan Atlas Iron melonjak 7,5 persen. Sektor telekomunikasi dan utilitas masing-masing turun 0,68 persen dan 0,73 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Melemah

Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pelaku pasar jauh-jauh hari telah melakukan penyesuaian terhadap rencana reformasi perpajakan.

Mengutip Reuters, Rabu (21/12/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 37,45 poin atau 0,15 persen menjadi 24,754.75. Untuk S&P 500 kehilangan 8,69 poin atau 0,32 persen menjadi 2.681,47. Sedangkan Nasdaq Composite turun 30,91 poin atau 0,44 persen menjadi 6.963,85.

Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rencana perubahan Undang-Undang Perpajakan melalui pemungutan suara pada Selasa sore. Proses selanjutnya setelah persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat tersebut berada di tangan Senat.

Partai Republik cukup yakin bahwa reformasi perpajakan tersebut akan bisa selesai pembahasannya dan ditandatangani pada pekan ini.

Saham tertekan usai pemungutan suara. Hal tersebut terjadi karena pelaku pasar sudah melakukan penyesuaian terhadap sentimen reformasi perpajakan sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.