Sukses

Rawan Aksi Ambil Untung, IHSG Bakal Tertekan

Aksi beli investor asing bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahan namun terbatas pada perdagangan saham Kamis (21/12/2017).

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan berada pada support 6.058 dan resistance pada level 6.128.

Sejak awal pekan, IHSG terus bergerak positif dan menembus rekor. Namun akhirnya IHSG berbalik melemah pada perdagangan saham Rabu kemarin.

IHSG ditutup pada level 6.109,48. Pelemahan IHSG cukup dalam yakni sebanyak 58,18 atau 0,94 persen.

Dia menuturkan, pelaku pasar sedang merealisasikan aksi ambil untung usai harga saham melambung.

"Aksi profit taking pasca penguatan yang signifikan pada perdagangan sebelumnya menjadi triger negatif pergerakan IHSG," kata dia.

Indeks pertanian mencatatkan pelemahan cukup dalam yakni mencapai 2,12 persen. Lalu, aneka industri turun 2,04 persen dan industri dasar 1,74 persen.

"Terus turunnya tren permintaan CPO menjadi dalang pesimisme investor pada sektor pertanian dengan saham AALI dan LSIP melemah sekitar 3 persen, " ujar dia.

Namun begitu, investor asing justru masih optimistis dengan perdagangan saham dalam negeri. Terbukti, asing justru mencatat aksi beli bersih.

"Di saat investor domestik melakukan aksi jual investor asing justru tercatat net buy Rp 423,35 miliar di tengah tren aksi jual investor asing sejak bulan lalu," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah ke Posisi 6.109

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sepanjang hari ini. Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 20 Desember 2017, IHSG melemah 58,48 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.109,48.

Indeks saham LQ45 juga turun 14,4 persen ke posisi 1.041,88. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.167,43 dan terendah 6.088,56.

Ada sebanyak 115 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 223 saham. Dan 117 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 298,21 kali dengan volume perdagangan saham 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 411,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.568.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perdagangan yang naik 0,19 persen.

Sementara sektor saham perkebunan turun 2,12 persen, sektor saham aneka industri melemah 2,04 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,64 persen.

Saham-saham cetak keuntungan besar antara lain saham JMAS naik 25 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham DWGL melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 462 per saham, dan saham CAMP menanjak 24,49 persen ke posisi Rp 615 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VOKS turun 13,43 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham MREI tergelincir 11,48 persen ke posisi Rp 3700 per saham, dan saham BMSR susut 10,69 persen ke posisi Rp 142 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.