Sukses

Berlawanan dengan Bursa Global, IHSG Menguat 20,51 Poin

Sebagian besar sektor saham menguat mendukung pergerakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini berlawanan dengan bursa global yang tertekan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG dibuka naik 20,51 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.129,5. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG naik 34,42 poin ke posisi 6.144. Indeks saham LQ45 mendaki 0,78 persen ke posisi 1.035. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 63 saham melemah. 81 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.147,94 dan terendah 6.126,78. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 18.772 kali dengan volume perdagangan 479,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 360,4 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.537.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan naik 1,17 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham perdagangan menanjak 0,70 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CAMP naik 17,07 persen ke posisi Rp 720, saham DWGL melonjak 12,55 persen ke posisi Rp 520,dan saham BMRI naik 3,02 persen ke posisi Rp 7.675 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TARA turun 1,95 persen ke posisi Rp 755, saham META tergelincir 1,85 persen ke posisi Rp 212, dan saham MBSS susut 1,69 persen ke posisi Rp 580 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,10 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,25 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,40 persen, indeks saham Shanghai turun 0,48 persen, dan indeks saham Singapura melemah 0,19 persen.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengharapkan IHSG dapat kembali menguat hingga penghujung akhir tahun 2017.

Bila terjadi koreksi, William menilai hal itu dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli saham mengingat perjalanan IHSG berpotensi menguat dalam jangka panjang. William menambahkan, rilis data ekonomi diharapkan masih jadi sentimen positif.

"IHSG akan bergerak di kisaran 6.023-6.212 pada Kamis pekan ini," ujar dia dalam ulasannya, Kamis pekan ini.

Mengutip laporan Ashmore, IHSG turun 0,94 persen didorong aksi ambil untung kemarin. Sektor saham konsumsi dorong tekanan besar ke IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Tertekan Usai Persetujuan Reformasi Pajak AS

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat atau wall street di tengah sentimen senat dan kongres Amerika Serikat menyetujui reformasi pajak yang sudah lama dinantikan.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 28,1 poin atau 0,11 persen menjadi 24.726,65. Indeks saham S&P 500 tergelincir 2,22 poin atau 0,08 persen menjadi 2.679,25. Indeks saham Nasdaq susut 2,89 poin atau 0,04 persen menjadi 6.960.

Sentimen reformasi pajak mempengaruhi gerak wall street. Dewan Perwakilan Rakyat (AS) AS yang dikuasai Partai Republik beri persetujuan rencana reformasi pajak. Ini akan menjadi perombakan pajak terbesar di AS dalam 30 tahun. Selain itu, senat juga setuju rancangan undang-undang (RUU) reformasi pajak tersebut.

Sentimen reformasi pajak sudah mengangkat indeks saham S&P 500 naik 4,5 persen sejak pertengahan November 2017. Kenaikan indeks saham itu didorong sektor saham transportasi, bank dan lainnya yang diperkirakan dapat keuntungan paling banyak dari pajak yang lebih rendah. Sejumlah analis menilai, penguatan indeks saham berhenti sejenak mengingat sentimen reformasi pajak sudah diantisipasi pasar.

"Tidak banyak pergerakan ke atas (pasar) seperti minggu lalu. Seiring pelaku pasar mempertajam posisinya dan mencari tahu mana perusahaan mana saja yang akan dapatkan keuntungan dari tagihan pajak. Perusahaan pun sudah mulai membicarakannya sendiri, saya pikir kita akan lihat pergerakan harga saham yang lebih besar," ujar John Carey, Manajer Portofolio Amundi Pioneer Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/12/2017).

Empat dari 11 sektor saham S&P 500 pun mencatatkan penguatan lebih besar dipimpin sektor saham energi 1,4 persen. Kenaikan sektor saham energi didorong harga minyak naik 1 persen.

Indeks saham Dow Jones sektor transportasi melonjak 0,9 persen didorong saham FedEx. Saham FedEx naik 3,5 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi tergelincir 0,1 persen. Volume perdagangan tercatat 6,17 miliar saham di wall street. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 6,84 miliar saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.