Sukses

Trump Rayakan Kemenangan Reformasi Pajak AS

Anggota parlemen dari Partai Republik bergabung dengan Presiden AS Donald Trump untuk merayakan pencapaian kemenangan legislatif terbesar.

Liputan6.com, Washington - Anggota parlemen dari Partai Republik bergabung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu waktu setempat untuk merayakan pencapaian kemenangan legislatif terbesar. Ini usai persetujuan kongres terkait perombakan sistem pajak AS yang berjalan lebih dari 30 tahun.

"Ini selalu menyenangkan jika Anda menang," ujar Trump saat berada di Gedung Putih, seperti dikutip dari laman CNN, Kamis (21/12/2017).

Pernyataan itu disampaikan usai apresiasi Trump ke Pimpinan Senat Mitch McConnell dan DPR Paul Ryan. Donald Trump menuturkan kalau paket reformasi pajak tersebut merupakan janji kampanye utamanya saat proses pemilihan presiden.

"Ini benar-benar sederhana. Ketika Anda pikir belum pernah mendengar ungkapan ini membuat Amerika Serikat hebat lagi," ujar dia.

Pada Rabu pagi waktu setempat, rancangan undang-undang (RUU) pajak diluluskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan hasil voting 224-201 tanpa dukungan partai Demokrat. Trump akan segera menandatangani RUU tersebut yang diperkirakan pada pekan ini.

Dalam pemungutan suara Rabu pagi, Senat menyetujui versi terakhir perombakan pajak AS. Sebelumnya, pada Selasa DPR mengeluarkan UU itu, tapi ada perubahan teknis di senat.

Berdasarkan jajak pendapat, sekitar 55 persen orang AS menentang rencana reformasi pajak AS itu. Hanya 33 persen yang setuju reformasi pajak AS tersebut.

Adanya RUU pajak akan mengurangi beban pajak perusahaan dan bukan kelas menengah. Tingkat pajak perusahaan akan turun dari 35 persen menjadi 21 persen. RUU pajak ini akan pengaruhi ekonomi AS dan masyarakat. Namun, hal itu diperkirakan hanya untungkan perusahaan dan pemilik bisnis. Meski demikian, ada juga manfaat pajak bagi individu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Melemah meski Reformasi Pajak Disetujui

Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat atau wall street di tengah sentimen senat dan kongres Amerika Serikat menyetujui reformasi pajak yang sudah lama dinantikan.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 28,1 poin atau 0,11 persen menjadi 24.726,65. Indeks saham S&P 500 tergelincir 2,22 poin atau 0,08 persen menjadi 2.679,25. Indeks saham Nasdaq susut 2,89 poin atau 0,04 persen menjadi 6.960.

Sentimen reformasi pajak mempengaruhi gerak wall street. Dewan Perwakilan Rakyat (AS) AS yang dikuasai Partai Republik beri persetujuan rencana reformasi pajak. Ini akan menjadi perombakan pajak terbesar di AS dalam 30 tahun. Selain itu, senat juga setuju rancangan undang-undang (RUU) reformasi pajak tersebut.

Sentimen reformasi pajak sudah mengangkat indeks saham S&P 500 naik 4,5 persen sejak pertengahan November 2017. Kenaikan indeks saham itu didorong sektor saham transportasi, bank dan lainnya yang diperkirakan dapat keuntungan paling banyak dari pajak yang lebih rendah. Sejumlah analis menilai, penguatan indeks saham berhenti sejenak mengingat sentimen reformasi pajak sudah diantisipasi pasar.

"Tidak banyak pergerakan ke atas (pasar) seperti minggu lalu. Seiring pelaku pasar mempertajam posisinya dan mencari tahu mana perusahaan mana saja yang akan dapatkan keuntungan dari tagihan pajak. Perusahaan pun sudah mulai membicarakannya sendiri, saya pikir kita akan lihat pergerakan harga saham yang lebih besar," ujar John Carey, Manajer Portofolio Amundi Pioneer Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 21 Desember 2017.

Empat dari 11 sektor saham S&P 500 pun mencatatkan penguatan lebih besar dipimpin sektor saham energi 1,4 persen. Kenaikan sektor saham energi didorong harga minyak naik 1 persen.

Indeks saham Dow Jones sektor transportasi melonjak 0,9 persen didorong saham FedEx. Saham FedEx naik 3,5 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi tergelincir 0,1 persen. Volume perdagangan tercatat 6,17 miliar saham di wall street. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata 6,84 miliar saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.