Sukses

9 Sektor Saham Menghijau, IHSG Cetak Rekor Baru di 6.183

Transaksi saham mencapai Rp 10,3 triliun pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 73 poin.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi baru. Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG naik 73,90 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.183,39. Indeks saham LQ45 menguat 1,68 persen ke posisi 1,044,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 192 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 146 saham melemah. 120 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Kamis sore ini, IHSG berada di level tertinggi 6.183,39 dan terendah 6.126,78.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.190 kali dengan volume perdagangan saham 23,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 429,79 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.551.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,08 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,99 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,6 persen dan sektor saham perdagangan naik 1,28 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham LCGP menguat 32,35 persen ke posisi Rp 90, saham CAMP melonjak 24,39 persen ke posisi Rp 765, dan saham JMAS menguat 23,78 persen ke posisi Rp 458 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PBRX melemah 4,72 persen ke posisi Rp 505, saham TARA tergelincir 2,6 persen ke posisi Rp 750, dan saham PGAS merosot 2,28 persen ke posisi Rp 1.715 per saham.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM senilai Rp 182,27 miliar, saham BMRI sebesar Rp 130,71 miliar, saham UNTR sebesar Rp 41 miliar, saham ADRO sebesar Rp 38,03 miliar dan saham INDF sebesar Rp 37,21 miliar.

Penguatan IHSG terjadi di saat bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,38 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,11 persen, indeks saham Singapura melemah 0,36 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,15 persen.

"Sentimen minim. Tapi ada kenaikan peringkat utang Indonesia dari Fitch Rating," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya lewat pesan singkat kepada Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat Selama Sesi I

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing menjadi tenaga untuk penguatan IHSG.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG naik 62,33 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.171,82. Indeks saham LQ45 menguat 1,31 persen ke posisi 1.040,91. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 127 saham melemah. 106 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.175,05 dan terendah 6.126,78.

Total frekuensi perdagangan saham 130.682 kali dengan volume perdagangan saham 10,9 miliar. Total transaksi Rp 4,9 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 124,03 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.549.

Secara sektoral, 10 sektor saham mampu menguat. Sektor saham aneka industri naik 1,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 1,2 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 1,19 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham FPNI naik 28,05 persen ke posisi Rp 210, saham DWGL melonjak 24,46 persen ke posisi Rp 575 per saham, dan saham CAMP menanjak 24,39 persen ke posisi Rp 765 per saham.

Saham PBRX merosot 2,83 persen ke posisi Rp 515 per saham, saham TARA tergelincir 2,6 persen ke posisi Rp 750 per saham, dan saham BTEK susut 2,13 persen ke posisi Rp 92.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,39 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,38 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,05 persen, indeks saham Singapura melemah 0,05 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,04 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.