Sukses

Otoritas Bursa Suspensi Saham Indofarma

Saham PT Indofarma Tbk naik 13,73 persen ke posisi Rp 5.800 per saham pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi saham PT Indofarma Tbk (INAF) pada perdagangan Jumat (22/12/2017).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), suspensi saham terjadi dalam rangka cooling down seiring peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Indofarma Tbk (INAF).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Indofarma Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Ini bertujuan untuk memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar sehingga mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Indofarma Tbk.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," ujar Ph Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Zakky Ghufron.

Pada perdagangan saham Kamis kemarin, saham PT Indofarma Tbk naik 13,73 persen ke posisi Rp 5.800 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.440 kali dengan nilai transaksi Rp 93,1 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Kembali Cetak Rekor Baru

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi baru. Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 21 Desember 2017, IHSG naik 73,90 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.183,39. Indeks saham LQ45 menguat 1,68 persen ke posisi 1,044,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 192 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 146 saham melemah. 120 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Kamis sore ini, IHSG berada di level tertinggi 6.183,39 dan terendah 6.126,78.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.190 kali dengan volume perdagangan saham 23,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 429,79 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.551.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,08 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,99 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,6 persen dan sektor saham perdagangan naik 1,28 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham LCGP menguat 32,35 persen ke posisi Rp 90, saham CAMP melonjak 24,39 persen ke posisi Rp 765, dan saham JMAS menguat 23,78 persen ke posisi Rp 458 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PBRX melemah 4,72 persen ke posisi Rp 505, saham TARA tergelincir 2,6 persen ke posisi Rp 750, dan saham PGAS merosot 2,28 persen ke posisi Rp 1.715 per saham.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM senilai Rp 182,27 miliar, saham BMRI sebesar Rp 130,71 miliar, saham UNTR sebesar Rp 41 miliar, saham ADRO sebesar Rp 38,03 miliar dan saham INDF sebesar Rp 37,21 miliar.

Penguatan IHSG terjadi di saat bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,38 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,11 persen, indeks saham Singapura melemah 0,36 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,15 persen.

"Sentimen minim. Tapi ada kenaikan peringkat utang Indonesia dari Fitch Rating," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya lewat pesan singkat kepada Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.