Sukses

Jelang Tutup Pekan, IHSG Diperkirakan Tertekan

IHSG diperkirakan akan bergerak pada support 6.142 dan resistance 6.200.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung tertekan pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Koreksi IHSG wajar mengingat telah naik signifikan sejak awal pekan.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 6.142 dan resistance 6.200. "Diperkirakan IHSG bergerak cenderung terkoreksi wajar," kata dia di Jakarta, Jumat (22/12/2017).

IHSG kembali menembus rekor pada perdagangan saham kemarin. IHSG ditutup menguat sebanyak 1,21 persen ke level 6.183,39.

"Sentimen positif dari credit rating Indonesia yang di-upgrade oleh Fitch Rating menjadi BBB dari BBB- dengan outlook stable pada kebijakan makroekonomi yang konsisten," jelas dia.

Investor asing optimistis dengan pasar saham dalam negeri. Alhasil, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 431,20 miliar. "Investor asing pun tercatat net buy Rp 431,20 miliar dengan saham TLKM dan BMRI menjadi yang terlaris," ungkapnya.

Saham rekomendasi Lanjar antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cetak Rekor

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG naik 73,90 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.183,39. Indeks saham LQ45 menguat 1,68 persen ke posisi 1,044,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 192 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 146 saham melemah. 120 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Kamis sore ini, IHSG berada di level tertinggi 6.183,39 dan terendah 6.126,78.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.190 kali dengan volume perdagangan saham 23,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 429,79 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.551.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,08 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,99 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,6 persen dan sektor saham perdagangan naik 1,28 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham LCGP menguat 32,35 persen ke posisi Rp 90, saham CAMP melonjak 24,39 persen ke posisi Rp 765, dan saham JMAS menguat 23,78 persen ke posisi Rp 458 per saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.