Sukses

Ogah Mobil Mewah Kena Kotoran Burung, Ini Aksi Orang Kaya Inggris

Kesal mobil mewahnya selalu terkena kotoran burung, orang kaya Inggris rela rogoh kocek dalam-dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja memang tingkah orang kaya. Demi mewujudkan sesuatu yang diinginkan, mereka rela untuk melakukan hal-hal aneh bahkan yang tidak masuk akal sekalipun.

Itulah yang dilakukan oleh kumpulan orang kaya yang menghuni perumahan di Bristol, Inggris. Bosan mobil mewahnya selalu terkena kotoran burung, mereka akhirnya memasang 'anti-bird spikes' atau duri-duri buatan di pohon-pohon sekitar perumahan.

Dilansir dari odditcentral.com, Jumat (22/12/2017), duri-duri tersebut sengaja dipasang untuk menghalau burung bersarang dan hinggap di pohon. Ada dua pohon yang dipasang duri buatan. Saah satu pohon bahkan dekat dengan daerah yang banyak habitat lokal.

Tentu, hal ini memicu kemarahan dari para pecinta lingkungan. Salah seorang aktivis bahkan menyebut aksi yang dilakukan para orang berduit ini sudah memicu perang terhadap satwa liar.

Meski begitu, seorang juru bicara dewan kota Bristol mengatakan, pohon-pohon yang berada di jalan tersebut milik pribadi, jadi tidak ada yang bisa dilakukan pihak berwenang setempat untuk menghentikan mereka. Duri yang dipasang itu rupanya sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

Salah seorang penduduk yang memilih disembunyikan identitasnya mengatakan, duri tersebut dipasang untuk melindungi mobil yang terparkir dari kotoran burung.

"Duri itu hanya untuk melindungi mobil; tidak ada alasan lain Ada masalah besar dengan kotoran burung di sekitar sini. Mereka benar-benar bisa membuat kekacauan mobil, dan untuk beberapa alasan, burung-burung tampaknya berkumpul di sekitar area ini. Kami memang mencoba metode lain untuk menakut-nakuti burung-burung itu. Tapi hal itu justru tidak mempan," tutur dia.

Menanggapi hal tersebut, aktivis lingkungan Paula O'Rourke menjelaskan, memasang duri buatan di pohon memang hak dari warga sekitar. Tapi dia akan berupaya untuk mengkaji hal ini lebih lanjut ke majelis dewan. Ia sangat menyayangkan apabila habitat burung harus dirusak hanya demi masalah parkir belaka.

"Terkadang terlalu mudah melupakan manfaat yang kita dapatkan dari pepohonan dan ruang hijau dan dari keberadaan satwa liar di sekitar kita di kota," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini