Sukses

Terjun Bebas, Nilai Bitcoin Amblas Rp 90 Juta dalam Sehari

Di level terendah, bitcoin telah kehilangan sepertiga dari nilainya atau turun 14 persen dari awal.

Liputan6.com, New York - Setelah mampu mencetak rekor tertinggi hampir ke level US$ 20 ribu beberapa hari lalu, nilai mata uang digital terbesar dunia bitcoin harus anjlok pada hari ini. Dilaporkan Business Insider, Jumat (22/12/2017), nilai bitcoin sempat merosot tajam ke angka US$ 13.300 sebelum naik kembali ke level US$ 15.000.

Jika dihitung, penurunan nilai bitcoin ini mencapai US$ 6.700 atau setara Rp 90 juta. Di level terendah, bitcoin telah kehilangan sepertiga dari nilainya.

Penurunan ini diprediksi terjadi akibat minat masyarakat yang bergeser pada mata uang digital lain yakni Ripple. Cyptocurrency yang baru masuk ke pasar ini mampu mendapat kenaikan nilai mencapai 60 persen.

Tak hanya bitcoin, mata uang digital lain juga ikut terseret turun akibat kenaikan pamor Ripple.

Menurut Alexey Ivanov, CEO dan pendiri Polynom Crypto Capital, pengelola dana investasi mata uang digital yang berbasis di Moskow, lonjakan Ripple tampaknya didorong oleh permintaan yang kuat dari Asia.

"Orang Asia sangat suka pada Ripple," kata Ivanov dalam sebuah wawancara dengan Forbes.

Volume perdagangan mata uang digital di Korea Selatan dan Hong Kong jauh di atas normal pada hari Kamis, akibat adanya kesepakatan 61 bank di Jepang, yang diselenggarakan oleh SBI Ripple Asia di Tokyo. Bank-bank ini akan meluncurkan platform digital baru menggunakan jaringan Ripple.

"Orang merasa nyaman dengan teknologi di balik Ripple," kata CEO Polymath Trevor Koverko.

Selain Ripple, mata uang digital lain yang turut meningkat adalah Bitcoin Cash. Peningkatan ini dipicu oleh kerja sama Bitcoin Cash dengan Bitpay, penyedia layanan pembayaran Bitcoin, dan block-chain, platform penyimpanan aset digital.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Jepang Ini Bayar Gaji Karyawan Pakai Bitcoin

Salah satu pasar mata uang digital bitcoin terbesar di dunia adalah Jepang. Tak heran, jika cryptocurrency ini pun memiliki kegunaan lain selain investasi, salah satunya adalah untuk membayar gaji pegawai. Salah satu perusahaan Jepang, GMO Internet Group, kini menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran gaji karyawannya.

Perusahaan yang memiliki 4.000 karyawan ini akan memberikan porsi gaji mulai dari 10 ribu yen hingga 100 ribu yen dalam bentuk bitcoin. Dilansir dari theguardian.com, Selasa (18/12/2017), langkah ini dilakukan pihak manajemen perusahaan demi meningkatkan perkembangan mata uang digital di Jepang. Kebijakan ini nantinya akan mulai diberlakukan pada 2018.

"Para karyawan bisa menerima gaji mereka dalam bentuk bitcoin jika mereka mau. Kami ingin meningkatkan literasi mata uang virtual kita dengan benar-benar menggunakannya," tutur juru bicara GMO internet group Harumi Ishii.

Selain mendapat gaji dalam bentuk bitcoin, karyawan yang memilih dibayar dengan mata uan digital juga berhak mendapatkan insentif 10 persen dari jumlah gaji. Awalnya, GMO Internet Group mulai masuk ke pasar mata uang digital pada Mei 2017. Tak lama setelahnya, mereka mengumumkan akan melakukan penambangan bitcoin yang dilakukan mulai 2018.

Sejak diluncurkan hampir 9 tahun yang lalu, nilai bitcoin sudah meroket sangat tinggi. Pada minggu lalu, Bitcoin diperdagangkan di atas US$ 16.000 atau sekitar Rp 217 juta (US$ 1=Rp 13.593). Bitcoin juga sukses mengubah nasib orang menjadi miliarder. Mereka adalah si kembar tampan Tyler dan Cameron Winklevoss atau yang dikenal dengan nama The Winklevii. Lelaki kembar identik itu kini berusia 36 tahun.

Kisah mereka menjadi miliarder bitcoin dimulai saat keduanya menggugat Mark Zuckerberg pada 2016 atas tudingan mencuri ide bisnis Facebook. Pada 2009, keduanya sepakat menghentikan gugatan hukum dan mendapatkan US$ 65 juta (sekitar Rp 878,3 miliar). Dari jumlah tersebut, keduanya menggunakan US$ 11 juta (sekitar Rp 148,6 miliar) untuk berinvestasi bitcoin pada 2013.

Dengan uang US$ 11 juta tersebut, keduanya membeli satu persen (sekitar 100.000 keping bitcoin) dari seluruh bitcoin yang ada. Seiring dengan nilai tukar bitcoin yang terus melonjak, keduanya kini jadi miliarder pertama bitcoin dengan kekayaan melebihi US$ 1 miliar atau setara Rp 13,5 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Bitcoin seperti emas digital yang menawarkan dua pilihan yaitu sebagai alat investasi dan pembayaran.

    Bitcoin