Sukses

PLN Tak Lakukan Pemadaman Terencana Saat Natal dan Tahun Baru

PLN menyiagakan tim pemantau jaringan tenaga listrik dengan lebih intensif untuk jamin pasokan listrik aman saat Natal dan Tahun Baru.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan tidak akan melakukan pemadaman terencana. PLN menyiagakan tim pemantau jaringan tenaga listrik dengan lebih intensif untuk menjamin pasokan listrik aman selama Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka‎ mengatakan, PLN tidak merencanakan pemadaman, selain itu dilakukan piket siaga dalam tiga shift selama 24 jam untuk berjaga-jaga jika terjadi gangguan listrik.

PLN juga sudah mulai melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin untuk memastikan instalasi tetap andal, serta membuat prosedur tetap pengamanan pasokan tenaga listrik.

"Selama masa siaga Natal dan Tahun Baru, PLN tidak akan melakukan pemadaman terencana,"‎ kata Made, di Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Di Jakarta misalnya, penguatan khusus dilakukan dengan mempersiapkan 1 UPS Mobile 300 KVA, 7 Mobil Deteksi, 5 Unit Gardu Bergerak (UGB), 2 mobil Unit Kabel Bergerak (UKB), 11 mobil Unit Diesel Bergerak (UDB), 4 Unit Powerbank, 11 Genset dan 4 mobil Crane.

Di samping itu, PLN telah memantau lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah personil PLN akan ditempatkan pada instalasi gardu induk yang memasok tempat-tempat yang menjadi konsentrasi perayaan Natal dan Tahun Baru.

Contact Center (CC) PLN 123 juga siap 24 jam melayani kebutuhan listrik pelanggan. CC PLN 123 dapat diakses melalui telepon 123, handphone (kode area + 123), Facebook PLN 123, Twitter @pln_123 dan email pln123@pln.co.id.

"Pelanggan juga dapat mengakses berbagai layanan listrik PLN melalui aplikasi PLN MOBILE. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store dan App Store," tutur Made.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Disjaya Bagi Token Listrik

PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memberikan token listrik ke pelanggan, yang mau beralih dari pascabayar menjadi prabayar listrik pintar

General Manager PLN Disjaya, M. Ikhsan Asaad mengatakan, 16 unit area pelayanan di wilayah kerja PLN Disjaya memberikan token listrik kepada pelanggan yang melakukan migrasi layanan listrik dari layanan paska bayar menjadi prabayar. Ini untuk memberikan kenyamanan dan keleluasaan menikmati listrik.

"Pemberian token listrik ini didapat dari kelebihan jaminan langganan, sewaktu pelanggan memutuskan untuk menikmati layanan listrik pra bayar yang sebelumnya dilayani dengan sistem paska bayar," kata Ikhsan, di Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.

Dia menuturkan, program ini merupakan wujud perhatian lebih PLN Disjaya kepada pelanggan, agar dapat semakin leluasa menikmati listrik sehingga momen akhir tahun menjadi lebih benderang. Selain itu, juga bertujuan untuk menyosialisaskan keunggulan listrik prabayar.

"Dapat dikatakan, pemberian token listrik ini merupakan apresiasi kepada pelanggan karena sudah beralih ke Listrik Pintar (Listrik Prabayar)," ujar dia.

Sepanjang 2017, sebanyak 29 ribu pelanggan PLN Disjaya melakukan migrasi dari listrik paskabayar ke prabayar. Dengan begitu, jumlah pelanggan pengguna listrik pintar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya per November 2017 menjadi 1.903.643.

Dia mengatakan, listrik pintar memberi berbagai keuntungan untuk pelanggan. Di samping lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik, sistem prabayar juga memiliki keunggulan seperti tidak ada rekening minimum, tidak ada petugas catat meter yang mendatangi rumah pelanggan, tidak ada sanksi pemutusan, masih banyak lagi.

"Kami mengharapkan pelanggan dapat lebih leluasa menikmati penggunaan energi listrik dengan pemberian dalam bentuk token ini. Jelang Natal dan Tahun Baru, tentunya banyak kegiatan yang ingin dilakukan para pelanggan bersama keluarga. Listrik tentu saja menjadi sumber energi dalam momen-momen kebersamaan dengan keluarga," tutur Ikhsan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.