Sukses

Seluruh Wilayah Indonesia Kini Terhubung Jaringan Transportasi

Kini seluruh daerah di Indonesia sudah terkoneksi jaringan transportasi terutama jaringan angkutan udara dan laut.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di bawah kepemimpinan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinilai telah berhasil membuat sektor transportasi tanah air semakin baik. Ini dikarenakan dianggap sangup merealisasikan impian Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur secara Indonesia sentris.
 
Pengamat Transportasi Djoko Setiawarno mengatakan, langkah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang secara cepat dan sporadis memperluas sekaligus mempercepat pembangunan berbagai bandara pelabuhan serta terminal/stasin-stasiun di sejumlah tempat di Indonesia telah menciptakan Indonesia Sentris.
 
Kini seluruh daerah di Indonesia sudah terkoneksi jaringan transportasi terutama oleh jaringan angkutan udara dan laut. "Ibaratnya kini jaringan transportasi Indonesia sudah terkoneksi. Artinya connecting transportasi antar seluruh Indonesia sudah terwujud," kata Djoko Setiawarno dalam keterangannya, Minggu (24/12/2017).
 
Hal itu dibuktikan oleh perluasan sejumlah bandara mulai dari Papua hingga Aceh. Terakhir, seperti pembangunan Bandara Nabire, Sorong, dan sejumlah bandara di Jawa seperti bandara Sudirman Purwokerto, bandara Wirasaba Banjarnegara, Bandara  Sukabumi, Bawean, Sumenep, Ketapang, dan Berau.
 
Ini ditambah dengan pembangunan jaringan rel Kereta Api di Sulawesi, pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi, Kereta Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang.
 
"Kini LRT di Palembang sudah hadir. Sebentar lagi Jakarta. Bandara Solo akan terhubung dengan kereta api. Ini betul-betul Indonesia sentris," jelasnya.
 
Kalaupun masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi lanjut dia, adalah pembenahan angkutan darat berbasis jalan. "Kalau angkutan massal berbasis rel kita lihat sudah ada hasilnya. Ini terlihat dari makin bagusnya layanan dan operasional kereta api termasuk KRL di Jakarta," kata dia.
 
Namun demikian lanjut Djoko, masih ada waktu satu tahun bagi Menhub BKS untuk mewujudkan angkutan masal berbasis jalan dengan melakukan penyedian bus-bus besar bekerja sama dengan berbagai operator seperti Organda, PPD, DAMRI serta operator perusahaan bus.
 
"Operator-operator itu pasti mau diajak kerja sama, pemerintah hanya perlu menyediakan subsidinya. Waktu satu tahun cukup," tutup Djoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.