Sukses

Jokowi Tutup Perdagangan Saham 2017, Intip Persiapan BEI

Dari susunan acara, prosesi penutupan perdagangan saham akan dimulai sejak pukul 14.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengulang kembali tradisi tahun-tahun sebelumnya. Di penghujung tahun, kepala negara ataupun pejabat negara akan menutup perdagangan saham.

Seperti pada Jumat (29/12/2017) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dijadwalkan akan menutup perdagangan saham. "Insya Allah Pak Jokowi yang akan menutup besok. Jam 16.00 WIB," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio kemarin.

Manajemen BEI sendiri telah melakukan sejumlah persiapan. Dari pantauan Liputan6.com, karpet merah telah terpasang di sepanjang jalan menuju lokasi penutupan perdagangan saham di main hall BEI.

Dalam pantauan, terdapat foto-foto bertemakan pasar modal menghiasi jalan menuju main hall. Kemudian, kursi-kursi juga sudah terpasang rapi untuk para undangan.

Dari susunan acara, prosesi penutupan perdagangan saham akan dimulai sejak pukul 14.00 WIB. Acara ini akan dimulai dengan peluncuran peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai obligasi daerah, green bond, e-registration.

Tidak hanya itu, ada pula peresmian kebijakan pengembangan perusahaan efek daerah dan penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2.

"Tapi acara dimulai dengan acara OJK akan mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) tutup tahun, dan POJK yang saya lihat akan sangat menunjang perkembangan pasar modal kita," kata Tito.

Rombongan Presiden dijadwalkan tiba di BEI pada pukul 15.25 WIB. Sesampainya di BEI, Direktur Utama BEI Tito Sulistio akan memberikan laporan singkat kinerja BEI. Lalu, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Jelang penutupan perdagangan saham, Jokowi akan memberi sambutan singkat dan kemudian menutup perdagangan yang ditandai penekanan palm hand screen pukul 16.00 WIB.

Selanjutnya, Presiden akan memberikan pidato terkait arahan kepada pasar modal. Selesai pidato, Jokowi akan meninggalkan BEI yang dijadwalkan pada pukul 16.30 WIB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Dibuka Menguat, Sektor Aneka Industri Jadi Pendorong Utama

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini. Ini adalah perdagangan terakhir di 2017.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG naik 26,69 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.338,49. Indeks saham LQ45 juga naik 0,43 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 102 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 35 saham melemah. Di luar itu, 89 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.340,89 dan terendah 6.322,95.

Total frekuensi perdagangan saham 11.643 kali dengan volume perdagangan 2,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 25 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.543.

Secara sektoral, dari 10 sektor saham pembentuk indeks terdapat satu sektor yang melemah, yakni barang konsumsi yang turun 0,15 persen.

Sementara yang menguat antara lain aneka industri yang naik 1,01 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul keuangan yang naik 0,93 persen dan sektor saham industri dasar yang naik 0,24 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PCAR naik 69 persen ke posisi Rp 254, saham CAMP melonjak 23 persen ke posisi Rp 1.835, dan saham JMAS naik 17,86 persen ke posisi Rp 1.010 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRAJ turun 12,69 persen ke posisi Rp 234, saham BKSW tergelincir 8,63 persen ke posisi Rp 212, dan saham ERTX susut 8,47 persen ke posisi Rp 108 per saham.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, gerak IHSG dibayangi aksi ambil untung. Terlebih, IHSG baru saja menembus rekor.

"Investor mencermati aksi profit taking akhir tahun yang berkemungkinan besar terjadi melihat kenaikan yang cukup signifikan sejak breakout level 6.150," kata dia Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Lanjar memperkirakan, IHSG berada pada support 6.250. Sementara resistance pada level 6.330.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.