Sukses

7 Kegagalan Misi Luar Angkasa Termahal Sepanjang Sejarah

Banyak misi penjelajahan yang harus mengalami kegagalan sebelum bisa sukses menginjakkan kaki di luar angkasa.

Liputan6.com, New York - Salah satu keinginan besar umat manusia adalah mampu menjelajah luar angkasa. Tak hanya ke bulan, perjalanan manusia di luar bumi juga terus disempurnakan dengan dibuatnya banyak kendaraan mutakhir karya ilmuwan dari berbagai belahan dunia.

Meski demikian, banyak misi penjelajahan yang harus mengalami kegagalan sebelum bisa sukses menginjakkan kaki di luar angkasa. Tak sedikit, kegagalan misi ini pun bermuara pada kerugian besar yang harus ditanggung pemerintah.

Berikut 7 misi luar angkasa gagal paling mahal sepanjang sejarah dilansir dari Business Insider, Kamis (4/1/2018)  

7. Satelit komunikasi Rusia hilang di luar angkasa

Tahun: 2011

Kerugian: US$ 305 juta

Sebuah roket Proton asal Rusia diluncurkan pada Bulan Agustus 2011 dengan membawa satelit komunikasi AM4. Sayang, setelah masuk dalam orbit satelit tersebut keluar dari jalur dan hilang hanya dalam waktu 24 jam.

Stasiun pemantau saat itu mencatat, kejadian tersebut terjadi akibat roket itu keluar jalur dan terlampau jauh dair atmosfer bumi.

6. Satelit Korea Selatan terbakar di atmosfer

Tahun: 2009

Kerugian: US$ 411 juta

Sebuah satelit yang menjadi roket luar angkasa pertama Korea Selatan (Korsel) terbakar di atmosfer bumi setelah gagal mengorbit.

Menurut Kementerian Ilmu dan Teknologi Korsel, kegagalan disebabkan satu dari dua penutup penembak aerodinamika roket gagal mencapai ketinggian setelah pembukaan dalam persiapan untuk pelepasan satelit.

Hal itu mengakibatkan, berat penembak roket kedua tak cukup untuk mencapai tempat di mana satelit semestinya mengorbit.Kecepatannya turun ke angka 6,2 kilometer per detik dari kecepatan optimal sebesar 8 kilometer per detik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

5. Satelit cuaca NASA gagal mencapai orbit

Tahun: 2011

Kerugian: US$ 431 juta

Misi peluncuran satelit Glory milik NASA dinyatakan gagal setelah roket Taurus XL yang membawanyagagal menempatkannya ke orbit. Hal tersebut disebabkan pelindung yang menutup bagian atas roket tidak terlepas seperti yang direncanakan pada saat tiga menit setelah diluncurkan.

Satelit yang dibangun dengan dana US$ 424 juta dollar itu pun direlakan hancur dan jatuh di Samudra Pasifik.

3 dari 5 halaman

4. Satelit pembawa teleskop hancur di atmosfer bumi

 Tahun: 1970

Kerugian: US$ 581 juta

Pada tahun 1970, Amerika serikat meluncurkan The Orbiting Astronomical Observatory yang membawa teleskop terbesar di dunia. Sayang kerucut pelindung roket setinggi 12 kaki tidak berfungsi dengan benar. Hal ini mengakibatkan satelit tersebut tidak berhasil menembus atmosfer bumi.

3. Kegagalan misi peluncuran roket dan stasiun ruang angkasa Uni Soviet

Tahun: 1973

Kerugian: US$ 3,61 miliar

Sebuah roket yang membawa robot penjelajah bulan hancur dan jatuh di Samudra Pasifik pada tahun 1973. Kejadian ini hanya berselang satu bulan setelah kerusakan yang menimpa stasiun ruang angkasa Uni Soviet bernama Salyut.

 

4 dari 5 halaman

2. Kehancuran roket Amerika Serikat Challenger

Tahun: 1986

Kerugian: US$ 11,5 miliar

Hanya berselang 73 detik setelah diluncurkan pada 28 Januari 1986, pesawat luar angkasa Amerika Challenger meledak di udara. Kecelakaan tragis tersebut membunuh ketujuh awak kapal seketika.

Suhu dingin yang tidak normal dikombinasikan dengan peralatan yang salah menjadi penyebab dari ledakan tragis tersebut.

 

 

5 dari 5 halaman

1. Pesawat ulang aling Columbia meledak

Tahun: 2003

Kerugian: US$ 16,2 miliar

1 Februari tahun 2003 menjadi akhir tragis bagi misi antariksa dengan pesawat ulang alik Columbia. Kendaraan luar angkasa milik Amerika Serikat itu meledak di udara 16 menit sebelum mendarat, saat akan menginjak bumi di Pusat Stasiun Angkasa Luar Kennedy, Florida, Amerika Serikat. Tujuh astronot awak pesawat Columbia dipastikan tewas.

Pejabat Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) menyebutkan, kecelakaan itu terjadi saat pesawat buatan 1981 itu berada pada ketinggian 60 ribu kaki dari bumi dengan kecepatan 20 ribu kilometer/jam. Sebelum meledak, pesawat ini baru saja menuntaskan misinya yang ke-28, setelah lepas landas pada 16 Januari 2003.

Kecelakaan pesawat Columbia terjadi akibat sepotong busa seukuran tas yang menabrak sayap pesawat dan meninggalkan lubang di ubin pelindung, membuat pesawat rentan saat menembus atmosfer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini