Sukses

Kata BI soal Penerapan Program Rumah DP 0 Rupiah

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjo menuturkan, Bank Indonesia telah mengatur dengan jelas harus ada uang muka dalam setiap KPR.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai rencana Pelaksanaan Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan uang muka nol rupiah atau down Payment (DP) atau DP Nol Rupiah. Ada beberapa masalah yang harus dipecahkan bersama agar program tersebut bisa berjalan.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjo menuturkan, Bank Indonesia telah mengatur dengan jelas harus ada uang muka dalam setiap KPR.

Uang muka ini menunjukkan komitmen dari calon debitur mereka benar-benar ingin memiliki rumah. Bagi bank, uang muka bisa meyakinkan transaksi kredit yang akan dilakukan dengan calon nasabah benar-benar aman. Aturan uang muka tersebut tak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di beberapa negara lain.

"Kami sudah diskusi dengan beberapa negara. Misalnya di Singapura, Hong Kong, India itu semua minimum harus DP 10 persen," jelas dia di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Untuk di Indonesia pun juga ada ketentuan Loan to Value Ratio di angka 90 persen. Dengan begitu, nasabah harus menyiapkan uang muka 10 persen.

Agus melanjutkan, sebenarnya ada keringanan yang bisa membuat calon nasabah bisa hanya menyiapkan uang muka 1 persen saja. Namun, program tersebut harus dilaksanakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.

Di sini sebenarnya pemerintah daerah bisa menjalankan skema tersebut yaitu dengan memberikan penjaminan. Namun untuk menjalankan skema tersebut, ternyata juga ada masalah yaitu skema tersebut hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau dengan gaji di bawah Rp 7 juta.

"Tetapi kalau masyarakat penghasilannya lebih rendah itu hanya bisa membayar rumah dengan harga maksimum Rp 240 juta," ujar Agus.

Oleh sebab itu, saat ini BI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berdiskusi untuk bisa mewujudkan program KPR dengan DP Nol rupiah tersebut. (Yas)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemprov Jakarta Bangun Rumah DP Nol Rupiah Pada 18 Januari 2018

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera meluncurkan program pembelian hunian dengan uang muka 0 rupiah atau disebut Program DP 0 Rupiah dalam waktu dekat. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan pada 18 Januari 2018.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemilihan tanggal tersebut karena dianggap bagus. Dia bilang, PD Pembangunan Sarana Jaya selaku badan usaha milik daerah (BUMD) akan melakukan pembangunan perdana hunian tersebut.

"Sarana Jaya akan meluncurkan bersama dengan Pemprov untuk pilot rumah dengan DP 0 rupiah di awal tahun 2018," ujar dia di Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.

Sandiaga mengatakan, hunian tersebut berlokasi di Pondok Kelapa. Hunian yang dibangun sekitar 700 hingga 800 unit.

"Rencananya 18-1-18 yaitu di Pondok Kelapa, ini akan launching dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi. 700-800 unit ini merupakan program pembuka dari program MBR kami yaitu rumah DP 0 rupiah," ujar dia.

Menurut Sandiaga, pembangunan hunian ini akan memakan waktu sekitar 12 hingga 18 bulan.

"Teman-teman bilang satu tahun, tapi pengalaman saya antara 12-18 bulan. Semua sudah sama safety dan tentunya sudah finishing dan kualitas yang baik. Karena kita enggak mau untuk MBR justru kualitasnya diturunkan, itu sangat tidak manusiawi," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, hunian program DP 0 Rupiah di Pondok Kelapa ini akan dibangun vertikal. Sebagai tahap awal, akan dibangun 2 tower.

"Iya, kurang lebih 780 sekian unit," kata dia.

Dia menambahkan, pembangunan hunian ini akan memakan waktu sekitar 2 tahun. "Itu rumah DP 0 Rupiah sudah saya sampaikan di Pondok Kelapa. Dan memang sedang saya siapkan segala sesuatunya. Sementara biarkan kita kerja dulu kalau ada kemajuan pasti akan saya sampaikan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini