Sukses

Harga Emas Menguat Imbas Dolar AS Tertekan

Harga emas kembali menguat seiring dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang lainnya.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas bergerak ke level tertinggi didorong dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 5,6 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.319,30 per ounce usai sentuh level tertinggi sejak 15 September di US$ 1.328.

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang lainnya mempengaruhi harga emas. Indeks dolar AS turun 0,3 persen terhadap mata uang lainnya. Indeks dolar AS turun lebih dari satu persen terhadap yen. Hal ini usai bank sentral Jepang akan memangkas pembelian obligasi.

Lantaran sebagian besar komoditas ditransaksikan dalam dolar AS, membuat pelemahan dolar AS mendukung pergerakan emas. Tekanan di bursa saham juga mendorong investor untuk kembali memegang logam mulia.

"Sebagian besar investor melihat pasar saham sudah overvalue sehingga merealisasikan keuntungan dan memindahkan ke aset lain sebagai strategi. Ini meningkatkan harga emas dan membatasi risiko penurunan," ujar Michael Kosares, Pendiri USAGold seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (11/1/2018).

Harga emas juga dapat menguat meski imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik 3,1 basis poin ke 2,59 persen. Imbal hasil surat berharga AS naik ini berlawanan dengan harga obligasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya: Harga Komoditas Logam Lainnya

Namun, aksi jual terjadi untuk obligasi usai laporan Bloomberg menyebutkan China akan memperlambat atau memangkas pembelian obligasi AS. Sumber mengatakan, China menemukan kalau obligasi AS kurang menarik lagi.

"Persediaan obligasi dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Jerman membanjiri pasar dan cenderung meningkat di pasar obligasi selama 25 tahun. Tampaknya hal itu akan berakhir. Bagaimana pun juga, imbal hasil riil menjadi pendorong penting untuk harga emas," ujar Ole Hansen, Kepala Riset Saxo Bank.

Sementara itu, harga logam lainnya yaitu harga palladium turun 1,9 persen ke posisi US$ 1.077,40 per ounce. Harga platinum naik 0,7 persen ke posisi US$ 978,80 per ounce. Harga perak menanjak 0,2 persen ke posisi US$ 17.035 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.