Sukses

Edi Sukmoro Tak Lagi Pimpin KAI

Edi Sukmoro menjabat sebagai Direktur Utama KAI pada Oktober 2014 menggantikan Ignasius Jonan.

Liputan6.com, Jakarta - Edi Sukomoro tak lagi menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) terhitung mulai 11 Januari 2018. Edi tak lagi menjabat sebagai pucuk pimpinan di KAI karena masa jabatannya telah habis.

Dari informasi Liputan6.com di Kementerian BUMN, posisi Direktur Utama dijabat sementara oleh Budi Noviantoro yang kini juga menjabat sebagai Direktur Logistik dan Pengembangan KAI.

"Pelaksana Tugas oleh Pak Budi Noviantoro," jelas salah satu pejabat di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Liputan.com, Jumat (12/1/2018). 

Pelaksana tugas ini dijabat oleh Budi hingga penetapan definitif ditentukan oleh pemegang saham dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno.

Edi pun mengakui kabar bahwa dirinya tak lagi menjabat sebagai orang pertama di KAI tersebut. "Terimakasih atas dukungannya selama ini ya," kata Edi Sukmoro kepada Liputan6.com.

Edi Sukmoro merupakan pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 15 Maret 1959. Ia menjabat sebagai Direktur Utama KAI pada Oktober 2014 menggantikan Ignasius Jonan yang menjadi Menteri Perhubungan dalam Kabinet KerjaPresiden Joko Widodo.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Aset Non-produksi PT Kereta Api Indonesia. Sebelum berkiprah di KAI, Edi adalah karyawan PLN.

Saat menjabat sebagai Direktur Aset di KAI, Edi kurang lebih 120 karyawan. Usaha yang dilakukan adalah penertiban aset-aset PT KAI, dan penelusuran data aset.

Untuk mendapatkan data-data yang hilang, dirinya harus mengirimkan karyawannya untuk mencari data sampai ke Belanda.

Di masa kepemimpinan Edi, KAI tercatat terus bertransformasi menjadi perusahaan public service yang terus berkembang. Saat ini setidaknya sudah banyak gerbong kereta yang diganti dengam gerbong yang baru.

Tak hanya itu, dari laporan keuangan perusahaan, sepanjang 2017 KAI berhasil mencatatkan laba Rp 1,4 triliun, meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu Rp 1 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.