Sukses

Surplus Neraca Perdagangan RI 2017 Diramal Tembus US$ 12,6 Miliar

Kinerja ekspor yang cenderung meningkat ini didorong kenaikan harga komoditas ekspor, seperti batu bara dan karet.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2017 akan menembus sekitar US$ 12,6 miliar. Sementara pada Desember 2017, diproyeksikan surplus perdagangan mencapai US$ 579 juta.

"Neraca perdagangan Desember 2017 diperkirakan surplus US$ 579 juta dari bulan sebelumnya," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Surplus neraca perdagangan November lalu sebesar US$ 130 juta. Kenaikan surplus dalam kurun waktu sebulan ini, Josua mengungkapkan, karena ditopang proyeksi peningkatan kinerja ekspor pada Desember 2017 dibanding impor.

"Laju ekspor pada Desember lalu diperkirakan 13,5 persen year on year (YoY) dan laju impor lebih tinggi, yakni sebesar 18,3 persen (YoY)," ujarnya.

Untuk diketahui, nilai ekspor Indonesia pada November lalu realisasinya sebesar US$ 15,28 miliar atau naik 13,18 persen dari November 2016. Sementara impor sebesar US$ 15,15 miliar atau naik 19,62 persen pada periode yang sama.

Lebih jauh, Josua menjelaskan, kinerja ekspor yang cenderung meningkat ini didorong kenaikan harga komoditas ekspor, seperti batu bara (1,8 persen month to month/MoM) dan karet alam (2,5 persen MoM), meskipun harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) cenderung turun 7,4 persen MoM.

"Laju ekspor diperkirakan masih solid mengingat volume ekspor akan cenderung meningkat didorong peningkatan aktivitas manufaktur mitra dagang utama Indonesia, antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa, Tiongkok, dan India," terangnya.

Sementara itu, laju impor diperkirakan lebih rendah sebelumnya karena penurunan volume sejalan dengan aktivitas manufaktur domestik yang cenderung melorot pada akhir tahun lalu.

"Impor masih didominasi impor barang modal dan bahan baku seiring dengan tren positif investasi pada semester II-2017," tuturnya.

Dengan demikian, Josua meramalkan surplus neraca perdagangan 2017 akan mencapai sekitar US$ 12,6 miliar. Perkiraan tersebut naik dibanding surplus pada 2016 yang tercatat sebesar US$ 9,5 miliar.

"Jadi secara keseluruhan surplus perdagangan di 2017 diperkirakan mencapai US$ 12,6 miliar, meningkat dari surplus perdagangan 2016 yang tercatat US$ 9,5 miliar," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.