Sukses

Top 3: Daftar Harga Beras di Asia, Indonesia Mahal?

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin (15/11/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras jenis medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta terus naik. Jika biasanya konsumen bisa membeli beras premium dengan harga kurang dari Rp 12 ribu per kilogram, kini beras tersebut dijual dengan harga Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per kg.

Sama halnya dengan beras jenis medium. Saat ini, harga beras medium di atas Rp 10.000 per kg atau tepatnya Rp 11.000 per kg. Biasanya, beras tersebut dibeli dengan harga Rp 8.500 per kg.

Kenaikan harga beras itu tentu memberikan tantangan tersendiri bagi konsumen dan pelaku bisnis yang menggunakan beras sebagai komoditas utamanya. Akan tetapi, bagaimana kondisi harga beras RI jika dibandingkan dengan negara lain di Asia?

Artikel mengenai perbandingan harga beras di Indonesia dengan beberapa negara di Asia lainnya menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin (15/11/2018):

1. Cek Perbandingan Harga Beras RI dengan Negara lain di Asia

Rata-rata harga beras di Indonesia dipatok US$ 0,89 atau Rp 12.700 per kg. Jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, masih ada beberapa wilayah yang mematok harga lebih mahal.

Malaysia misalnya, harga beras di sini berkisar US$ 1 atau Rp 13.300 per kg. Harga beras di Thailand juga lebih mahal dari Indonesia yakni US$ 1,15 atau Rp 16.428 per kg.

Harga beras tertinggi di Asia Tenggara dipatok Singapura. Di sana, masyarakatnya harus merogoh kocek US$ 2,06 atau Rp 29.428 untuk membeli satu kilogram beras.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Larangan Cantrang Bikin 50 Ribu Warga Tegal Hilang Pekerjaan

Larangan penggunaan alat tangkap cantrang mulai berlaku 1 Januari 2018. Akibat pelarangan ini, 50 ribu orang di Tegal, Jawa Tengah kini terancam kehilangan mata pencarian.

Hal tersebut diungkapkan oleh Susanto, salah satu nelayan di wilayah Tegal. Menurut dia, sejak larangan penggunaan alat tangkap cantrang diberlakukan, sekitar 600 kapal nelayan ini berhenti beroperasi.

"Kapal nelayan di kota Tegal itu 80 persen alat tangkapnya cantrang, maka dengan diberlakukan ini (larangan cantrang), 80 persen kapal di kota Tegal tidak bisa melaut. Itu jumlahnya 600 kapal," ujar dia.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Siap Beroperasi 2018, Jokowi Pamerkan Simpang Susun Jombang

Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur. Alasannya, adanya infrastruktur menjadi salah satu jalan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terus memantau pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah proyek Trans Jawa. Dalam proyek ini, pemerintah membangun tol sepanjang 929,7 kilometer (km) dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa.

Jokowi pun memamerkan kemajuan salah satu bagian dari proyek Trans Jawa yaitu Simpang Susun Jombang yang berada di ruas tol Jombang-Mojokerto.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini