Sukses

Warren Buffett Tak Tertarik dengan Mata Uang Digital

Miliarder Warren Buffett memprediksi, mata uang digital seperti bitcoin tidak akan berakhir baik.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Warren Buffett menyatakan, kalau mata uang digital seperti bitcoin tidak akan berakhir dengan baik.

"Dalam hal mata uang digital, saya dapat mengatakan kalau mata uang digital dapat berakhir buruk," ujar Buffett yang juga CEO Berkshire Hathaway ini seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa (16/1/2018).

"Apa yang terjadi sekarang dan bagaimana pun saya tidak tahu. Jika saya membeli dalam lima tahun untuk mata uang digital, saya akan senang melakukan tetapi saya tidak akan mendapatkan sepeser pun," tambah dia.

Buffett menyatakan, kalau dirinya juga tak berminat ambil posisi bitcoin untuk jangka pendek. "Kami tidak memilikinya. Kami tidak akan pernah memiliki posisi di dalamnya," ujar dia.

"Saya mendapat banyak masalah dengan hal yang menurut saya tahu sesuatu. Mengapa saya harus mengambil posisi untuk sesuatu yang tidak saya tahu," ujar Buffett.

Sebelumnya, CME group dan Cboe Global Markets sudah membuka platform mereka untuk perdagangan berjangka bitcoin. Komentar Warren Buffett tersebut datang usai pernyataan CEO JP Morgan Jamie Dimon yang meralat pernyataan soal bitcoin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warren Buffett Jadi Miliarder Paling Dermawan

Sebelumnya, Warren Buffett dan Bill Gates menjadi miliarder paling dermawan di Amerika Serikat (AS). Ini ditunjukkan pemberian amal dari total kekayaan miliarder tersebut.

Berdasarkan analisa the Chronicle of Philantrophy menghitung pemberian dari 10 orang terkaya di AS sejak 2000. Perhitungan amal ini yang juga berasal bagian dari total kekayaan mereka.

Buffett menduduki posisi teratas sebagai miliarder paling dermawan. ia memberikan lebih dari US$ 46 miliar sejak 2000. Angka itu mencapai 71 persen dari kekayaan US$ 65,5 miliar.

Sementara itu, Gates memberikan US$ 18 miliar atau 22 persen dari kekayaan US$ 81 miliar. Angka itu sejak pemberian amal tahun 2000. Akan tetapi, Bill dan Melinda Gates telah memberikan dua kali lipat sejak membangun Microsoft pada 1994. Pada bulan lalu, Gates menyumbangkan US$ 4,6 miliar lewat saham Microsoft.

Di posisi ketiga ada Michael Bloomberg. Ia memberikan kekayaan 10 persen untuk amal dari total kekayaannya US$ 45 miliar. Kemudian, miliarder Jeff Bezos menduduki peringkat 10 besar.

Bezos sempat jadi orang terkaya di dunia ini memberikan kurang 0,1 persen dari kekayaan bersihnya untuk amal. The Chronicle mengatakan, kalau total pemberian amal Jeff Bezos mencapai US$ 68 juta dibandingkan kekayaannya US$ 68 miliar pada 2016, dan kekayaan Bezos mencapai lebih dari US$ 80 miliar pada 2017.

Namun Bezos tidak menanggapi hal itu. Akan tetapi, mengutip laman CNBC, Jumat (22/9/2017), Bezos tampaknya berupaya meningkatkan rencana filantropis.

Pada Juni 2017, lewat akun media sosial Twitter, Jeff Bezos meminta saran untuk menerapkan strategi amal. Kemudian dia memberikan apresiasi kepada publik atas semua gagasan soal pemberian amal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.