Sukses

Gaji Pas-Pasan tapi Mau Investasi? Inilah Caranya

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas investasi kian meningkat. Dari waktu ke waktu, jumlah investor di Indonesia semakin bertambah. Hal ini terjadi karena perubahan pola pikir masyarakat yang semakin maju. Artinya, tidak hanya terkotak-kotak pada satu instrumen keuangan.Keinginan untuk berinvestasi sering muncul dalam benak kita.

Namun, keterbatasan modal menjadi penghalang ketika ingin berinvestasi. Jika dikaji ulang, pendapatan pas-pasan pun sebenarnya bisa dioptimalkan untuk investasi. Bagaimana caranya? Ikuti tips investasi dengan gaji pas-pasan di bawah ini seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Lakukan Analisis Keuangan

Ragu untuk memulai investasi itu wajar, apalagi kalau modalnya terbatas. Untuk mengurangi keraguan ini, lakukan analisis keuangan. Hitunglah berapa jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Lalu, kurangi dan lihat berapa jumlah yang tersisa setiap bulan.

Jika sisa gaji per bulan sangatlah kecil, sisihkan sebagian untuk diinvestasikan. Jangan pernah ragu untuk memulai investasi dengan modal kecil. Sebab modal yang diperlukan untuk investasi sangatlah bervariasi. Bahkan, Anda bisa memulainya dengan modal Rp 100.000 saja.

Keringanan modal ini dapat Anda manfaatkan untuk lebih menekuni investasi. Hasil dari keuntungan yang diperoleh dapat dinvestasikan kembali untuk memperbesar jumlah modal. “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Semakin cepat Anda memulai, semakin besar manfaat yang didapatkan.

2. Bergabung pada Instrumen Investasi Berwujud

Instrumen investasi sangat beragam. Sebut saja emas, saham, deposito, reksa dana, obligasi, properti, perkebunan, dan masih banyak lagi. Jika selama ini Anda hanya fokus untuk instrumen investasi berbentuk saham atau deposito, kini saatnya untuk melirik investasi berwujud, seperti properti, perkebunan, pertanian, perikanan, dan pertambangan.

Hasil riset membuktikan, 50 persen dari investor yang ada dunia mengungkapkan kalau mereka memiliki aset di bidang real estate. Walaupun jumlah aset real estate yang dimiliki cuma satu, bidang real estate mengalami pergerakan harga yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Pendapatan yang diperoleh juga meningkat mengingat aset real estate tidak akan pernah mati.

Simak video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Pahami Tingkat Keuntungan dan Risiko Investasi

Tidak ada instrumen investasi yang menjamin dana nasabahnya aman dari kerugian. Dalam investasi, berani untung berani juga untuk rugi. Ketidakpastian nilai aset yang diinvestasikan membuat Anda harus bijak dalam menentukan instrumen investasi yang tepat.

Jika Anda sudah mengetahui tingkat risiko dari satu investasi, pikirkanlah matang-matang apakah Anda akan bergabung pada investasi tersebut atau tidak. Jika potensi kerugiannya besar dan Anda tidak berani mengambil risiko, bergabunglah pada instrumen investasi yang potensi kerugiannya lebih kecil, seperti deposito.

(Baca Juga: Mau Kredit Motor? Ini Tips Jitu Membayar Cicilannya)

4. Gunakan Strategi Investasi yang Tepat

Hampir 90 persen dari jumlah investor sukses dunia mengatakan kalau mereka menggunakan strategi investasi yang tepat untuk menambah total aset. Ada pun strategi yang digunakan, yaitu sistem buy (beli) dan hold (tahan).

Artinya, belilah saham tersebut saat harganya rendah dan simpanlah saham tersebut apabila potensi nilainya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.Untuk beberapa jenis saham, Anda memang diharuskan untuk menyimpannya hingga bertahun-tahun, terutama untuk saham blue chip.

Memang harga dari saham blue chip cukup mahal. Akan tetapi, potensi keuntungannya menjanjikan di masa depan.

3 dari 3 halaman

5. Jangan Terlalu Agresif

Salah satu motivasi seseorang untuk berinvestasi karena keuntungannya yang menggiurkan. Banyak orang yang bemain agresif saat berinvestasi. Hal utama yang dicarinya adalah keuntungan sebesar-besarnya tanpa memerhatikan laju pertumbuhan dari apa yang diinvestasikan.

Sifat agresif dalam berinvestasi membuat imbal hasil yang diperoleh tidak optimal. Padahal, tingkat imbal hasil yang besar biasanya disertai dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Jika sang investor mengabaikan hal ini, bisa-bisa keuntungan yang harusnya diterima malah berubah jadi kerugian besar yang membuat si investor bangkrut.

Berinvestasilah dengan Bijak

Berinvestasi tidaklah sulit, tidak juga mudah. Sebelum bergabung pada investasi, pelajarilah ilmu-ilmu dasar investasi. Anda bisa belajar secara otodidak dari internet, bisa juga meminta bantuan orang lain yang sudah profesional.

Apa yang Anda pelajari sangat berguna terutama saat menentukan jenis investasi yang sesuai. Jadilah investor yang bijak dan berinvestasilah dengan bijak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.