Sukses

Mahar Mahal, Pria China Harus Bayar Rp 622 Juta untuk Menikah

Liputan6.com, Beijing - Urusan menikah bukanlah masalah mudah di China. Kebijakan 'One Child Policy' yang diterapkan Pemerintah China dan mewajibkan penduduknya hanya boleh memiliki satu anak memberi imbas yang besar pada kondisi populasi di negara tersebut.

Meski kini kebijakan tersebut telah dicabut, kondisi populasi negeri tirai bambu ini tidaklah berimbang. China lebih banyak memiliki penduduk berjenis kelamin pria dibanding wanita.

Bukan tanpa sebab, penduduk China memang lebih memilih memiliki anak laki-laki karena dianggap bisa mendukung keberlangsungan ekonomi keluarga. Alhasil sejak tahun 1979 kebijakan ini diterapkan, banyak wanita yang menggugurkan kandungan apabila tahu mengandung bayi perempuan.

Efek masifnya baru bisa dirasakan sekarang. Populasi China dilaporkan kekurangan 60 juta wanita. Pria di negara tirai bambu pun kesulitan untuk mencari wanita yang bisa dijadikan pendamping hidup.

Dilaporkan The Economist, Sabtu (20/1/2018) untuk menikah pria di China setidaknya harus menyiapkan uang 300 ribu yen atau Rp 622 juta. Uang ini digunakan sebagai hadiah atau mahar untuk perempuan China.

Sudah menjadi budaya di China bahwa saat menikah pihak pria lah yang menanggung semua biaya. Tak lupa, mereka juga harus memberikan uang mahar sebagai hadiah pada pihak perempuan.

Sayangnya, populasi wanita yang sedikit membuat biaya mahar di China ini meningkat tajam. 10 tahun lalu, biaya mahar ini hanya mencapai 3.000 yuan atau Rp 6 juta. Tapi sekarang pria yang menikah harus merogoh ratusan ribu yen.

Menurut harian People's Daily dalam beberapa tahun terakhir biaya pernikahan di beberapa daerah di China meningkat hingga tiga kali lipat.

Bahkan di beberapa daerah, mas kawin yang harus diserahkan seorang pemuda berupa mobil, apartemen, dan perhiasan.

Kurangnya jumlah populasi wanita di China juga memicu tumbuhnya perdagangan manusia. Para pelaku menculik wanita dari negara tetangga, misalnya Vietnam, untuk dijual sebagai pengantin perempuan di pedesaan-pedesaan China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • menikah