Sukses

Skema Tarif Berubah, Tiket Kereta Bandara Soetta Lebih Murah?

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan, besaran tar‎if Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengalami perubahan, dengan menyesuaikan stasiun keberangkatan. Tak hanya itu, intensitas perjalanan transportasi tersebut juga bertambah.

‎Branch Communication Manager Soekarno-Hatta Airport, Haerul Anwar mengatakan, pada tahap awal operasional Bandara Soekarno-Hatta melayani naik turun penumpang di tiga stasiun, yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Soekarno-Hatta dengan tarif disamakan Rp 70 ribu.

Dengan ada perubahan tarif, relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City) ke Stasiun Batu Ceper dan relasi Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Soekarno- Hatta pun sebaliknya, berlaku tarif Rp 35 ribu. Sedangkan tarif untuk relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City)-Stasiun Soekarno-Hatta dan sebaliknya tetap sebesar Rp 70 ribu.

‎"KA Bandara Soekarno-Hatta saat ini telah menyesuaikan tarif antar stasiun. Sebelumnya, tarif KA Bandara Soekarno-Hatta menyamakan tarif antar stasiun," kata Haerul, di Jakarta, Sabtu (20/1/2018).

Haerul menuturkan, kebijakan tarif baru tersebut berlaku per 19 Januari 2018, dengan mempertimbangkan besarnya antusiasme penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Haerul melanjutkan, tidak hanya soal tarif, operasional perjalanan pun ditambah, dari 42 menjadi 50 perjalanan setiap hari. Dengan begitu akan menambah pilihan bagi masyarakat untuk lebih leluasa memilih waktu penggunaan kereta bandara.

"Kami jelaskan, bukan lagi 42 pergerakan, tetapi kini sudah 50 pergerakan, tentunya dari sisi APII kami juga sudah menyesuaikan dengan jadual kereta layang untuk transfer antar terminal," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada KA Bandara, Perjalanan KRL Duri-Tangerang Berkurang

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pengoperasian kereta Bandara Soekarno-Hatta memberikan dampak pada kereta rel listrik (KRL) Duri-Tangerang. Dampaknya, perjalanan KRL tersebut berkurang sekitar 16 perjalanan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zufikri mengatakan, memang pengurangan volume perjalanan KRL Duri-Tangerang sudah dihitung sebelumnya.

"Sudah dihitung kok itu. Sudah ada. Jadi pengurangan sekitar 16 perjalanan," ujar dia di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat 5 Januari 2018.

Namun untuk mengompensasi pengurangan tersebut, lanjut dia, PT KCI akan menambah rangkaian (stamformasi) kereta dari 8-10 kereta menjadi 12 kereta. Selain itu, peron di stasiun juga diperpanjang untuk mengakomodasi panjang rangkaian kereta tersebut.

‎"Kalau kita ikuti juga KCI akan operasikan dengan 12 stamformasi. Jadi pengurangan sekitar 16 perjalanan tadi akan dikompensasi dengan penambahan stamformasi, artinya rangkaian diperpanjang. Yang tadinya katakan 8-10 kereta, kita perpanjang jadi 12 kereta dan peronnya sekarang juga KCI sedang memperpanjang," jelas dia.

Zulfikri menuturkan, penambahan kereta tersebut dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, diharapkan bisa mengakomodasi jumlah penumpang akibat berkurangnya volume perjalanan kereta.

"Kita hitungan kita sudah masuk. Bertahap ya karena pengadaannya juga prosesnya bertahap. Yang saya tahu mungkin belum (ditambah) karena masih yang sekarang ini dengan 42 (perjalanan kereta bandara) ini masih belum terganggu ya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.