Sukses

Ketepatan Waktu Terbang Garuda Indonesia di Bawah Target

Garuda Indonesia akan meningkatkan kualitas kemanan dan keselamatan penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan angka ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) sepanjang 2017 hanya 86,4 persen. Angka ini diakui manajemen tidak sesuai target yang di kisaran angka 90 persen.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan, Garuda Indonesia beralasan tak maksimalnya OTP tersebut lebih banyak karena insiden Gunung Agung di Bali.

"Pada akhir tahun kita menghadapi kejadian erupsi Gunung Agung yang menjadikan rotasi pesawat Garuda Indonesia jadi berdampak pada performance kami," kata dia di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Meski begitu, ditegaskan Helmi, hal itu akan lebih baik di 2018. Tahun ini, manajemen menargetkan OTP meningkat drastis di angka 91 persen.

Upaya tersebut bisa tercapai dengan berbagai perbaikan pelayanan yang dijanjikan perusahaan.

Dalam pelaksanannya, sebagai maskapai bintang lima, Garuda juga akan meningkatkan kualitas kemanan dan keselamatan penerbangan.

Tidak hanya itu, demi meingkatkan kinerja perusahaan. Helmi mengaku, utilitas pesawat Garuda Indonesiajuga bakal diatur dan ditingkatkan, tanpa mengurangi aspek keselamatan penerbangan.

"Utilitas pesawat kita juga akan diperbaiki, tahun lalu itu setiap pesawatnya 9 jam 36 menit dan tahun 2016 8 jam 50 menit. Sementara tahun ini kita tingkatkan menjadi 10 jam," pugkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspansi

Maskapai nasional Garuda Indonesia segera melayani penerbangan berjadwal rute Denpasar-Zhengzhou dan Denpasar-Xi’an pulang pergi (PP) yang akan resmi beroperasi pada akhir Januari 2018.

Dibukanya rute penerbangan ke Tiongkok tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas jaringan penerbangan dan meningkatkan pangsa pasar dari Tiongkok sejalan dengan peningkatan trafik kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia.

"Membuka tahun 2018 ini, kami akan mengoperasikan dua rute internasional ke Tiongkok tujuan Xi’an dan Zhengzhou dari Denpasar. Dibukanya layanan penerbangan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutkan perusahaan dalam memaksimalkan potensi pasar Tiongkok yang semakin menjanjikan," kata Direktur Kargo Garuda Indonesia, Sigit Muhartono, yang membawahi pengembangan rute internasional Garuda Indonesia, Sabtu (6/1/2018).

Dia menuturkan, pasar Tiongkok semakin berperan penting dalam pasar internasional Garuda Indonesia. Dengan tingkat kunjungan wisatawan internasional dari Tiongkok yang mencapai 120 juta per tahun di seluruh dunia, Garuda Indonesia optimistis dapat memaksimalkan potensi pasar tersebut, khususnya melalui pembukaan rute Denpasar-Xi’an dan Denpasar-Zhengzhou ini.

"Pembukaan dua rute internasional pada awal tahun ini sekaligus menggambarkan optimisme perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan market sharenya. Saat ini market share Garuda Indonesia pada rute Indonesia-Tiongkok berada di kisaran 35 persen," ucap Sigit.

Momentum beroperasinya rute baru penerbangan ke Tiongkok ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan Garuda Indonesia terhadap upaya peningkatan trafik pariwisata Bali yang sebelumnya sempat terdampak aktivitas erupsi Gunung Agung.

Lebih lanjut Sigit mengungkapkan, Tiongkok saat ini merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Pemerintah telah menargetkan tingkat kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia dapat menyentuh angka 10 juta wisatawan pada 2019.

"Komitmen tersebut tentu menjadi potensi market yang akan terus kami kembangkan," ucap Sigit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.