Sukses

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi dalam 3 Tahun

Harga minyak mampu menguat sepanjang pekan ini didorong dolar Amerika Serikat yang tertekan.

Liputan6.com, New York - Harga minyak menguat ke level tertinggi dalam tiga tahun. Hal itu didorong dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan.

Harga minyak Brent menguat 28 sen ke posisi US$ 70,70 per barel pada pukul 1.30 waktu New York. Pada perdagangan Kamis, harga minyak sentuh level tertinggi sejak 2014 di kisaran US$ 71,28.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 66 sen atau hampir satu persen ke posisi US$ 66,16 per barel.

"Salah satu hal jadi pertanyaan apakah reli harga minyak dapat stabil," ujar Brian LaRose, Analis United-ICAP, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (27/1/2018).

Harga minyak acuan mencatatkan penguatan selama sepekan. Dolar AS melemah menjadi katalis positif untuk harga minyak. Dolar AS sentuh level terendah terhadap mata uang utama lainnya pada pekan ini.

Harga minyak Brent naik tiga persen pada pekan ini. Sedangkan harga minyak Brent naik empat persen.

"Dolar AS melemah mendorong harga minyak menguat," ujar John Kilduff, Partner Again Capital LLC.

Harga minyak ditransaksikan dengan dolar AS. Pergerakan dolar AS dapat pengaruhi permintaan minyak mengingat dampak bagi pelaku pasar yang memegang mata uang lainnya.

Namun harga minyak juga dibayangi permintaan melemah. Banyak penyulingan ditutup setelah musim dingin untuk perawatan sehingga menurunkan pesanan minyak mentah. Hal ini mencerminkan persediaan minyak

Dari sisi persediaan, produksi minyak diperkirakan mencapai 10 juta barel per hari. Ini menempatkannya setara dengan produksi minyak Arab Saudi.

Pengebor minyak AS menambahkan 12 rig pada pekan ini. Kenaikan itu terbesar secara mingguan. "Aktivitas rig AS tidak mendorong harga minyak terlalu banyak. Benar-benar merupakan reaksi yang diredam pada awalnya," ujar John Macaluso, Analis Tyche Capital Advisors.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pada Perdagangan Kemarin, Harga Minyak Naik Imbas Dolar AS

Sebelumnya, harga minyak mentah dunia menguat, dengan minyak patokan global Brent pada satu titik mampu mencapai di atas US$ 71 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014.

Ini dipicu pelemahan dolar, pasokan global yang lebih ketat dan rekor penurunan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Reuters, Jumat 26 Januari 2018, harga minyak mentah Brent, patokan minyak internasional, mencapai US$ 71,28 per barel, tertinggi sejak awal Desember 2014.

Sementara minyak WTI untuk pengiriman Maret naik 44 sen menjadi US$ 66,05 per barel, atau sebesar 0,7 persen. Sebelumnya, kontrak minyak ini naik menjadi US$ 66,66, tertinggi sejak Desember 2014.

"Depresiasi dolar AS juga memungkinkan harga minyak menguat. Hampir setiap komoditas didorong oleh penurunan dolar ini," kata Carsten Fritsch, Analis Commerzbank.

Dolar AS mencapai titik terendah sejak Desember 2014 melawan sekeranjang mata uang lainnya. Ini meluncur lebih jauh karena komentar Presiden Bank Sentral Eropa mendorong euro sehari setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dolar yang lebih lemah "baik untuk negaranya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.