Sukses

Kecanduan Main Gim, Bocah Ini Kuras Tabungan Ibunya Rp 317 Juta

Saking sukanya ia bermain gim online, bocah asal negeri Tirai Bambu ini tidak sadar menghabiskan uang pengobatannya dalam jumlah banyak.

Liputan6.com, Beijing - Kecanduan akibat terlalu sering bermain gim online bisa membuat seseorang melakukan hal tidak terduga. Seperti halnya seorang bocah asal China bernama Tao Tao.

Saking sukanya ia bermain gim online, bocah asal negeri Tirai Bambu ini tidak sadar menghabiskan uang pengobatannya dalam jumlah banyak. Padahal ia sedang mengidap penyakit Leukimia dan uang tersebut disiapkan untuk membiayai pengobatannya.

Dilaporkan Straitstime.com, Jumat (2/2/2018), Tao Tao menghabiskan 150 ribu yuan atau setara Rp 317 juta demi hobinya bermain permainan King of Glory yang sedang populer di China. Uang tersebut merupakan milik dari dari ibunya bernama Lai. Kejadian ini pertama kali diketahui sang ibu saat ia ingin membayar biaya perawatan medis.

Lai sangat terkejut saat melihat saldo tabungannya hanya tersisa 9.000 yuan atau Rp 19 juta. Padahal sebelumnya ia sudah mengumpulkan uang hingga 30 ribu yuan atau Rp 63 juta.

Setelah dicek, uang tabungan itu ternyata dipakai oleh putranya sendiri. Tao mentransfer uang sebanyak enam kali ke akun bank milik provider permainan.

Lebih mencengangkannya lagi, Tao ternyata tidak tahu bahwa ia telah mentransfer uang dalam jumlah banyak. Ia mulanya hanya coba-coba namun tak pernah menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya berefek besar. Bocah ini mengaku belajar mentransfer uang setelah melihat sang ibu bertransaksi menggunakan WeChat.

Untungnya, uang yang sudah dipakai Tao itu bisa dikembalikan. Pihak perusahaan memutuskan untuk mengembalikan uang milik Lai setelah tahu tentang kondisi berat yang keluarga itu sedang hadapi.

Tencent, perusahaan yang mengembangkan Wechat di China diketahui telah mengembalikan uang Rp 106 juta yang ditransfer Tao Tao kepada perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya sangat berterima kasih kepada mereka, saya sangat tersentuh," ujar Lai saat diwawancara media setempat.

Lai menambahkan, ia akan lebih bertanggung jawab untuk mendidik anaknya dengan baik.

"Itu semua salahku, kuharap masyarakat akan memberikan kesempatan lain atas tindakan anak yang tidak tahu apa-apa ini," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini