Sukses

Tambah Stok BBM di Karimunjawa, Pertamina Pakai Terminal Terapung

Faktor cuaca dan keselamatan menjadi alasan utama Syahbandar belum mengijinkan Pertamina memberangkatkan kapal BBM.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Karimunjawa dengan mekanisme Terminal BBM Terapung.‎ Hal ini untuk menjaga ketahanan BBM di wilayah tersebut.

Unit Manager Communication dan CSR MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan,‎ Pertamina selama ini telah menggunakan storage tank (tanki timbun) yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan kapasitas 90 kilo liter (kl) yang dapat memenuhi kebutuhan 7 hingga 10 hari.

"Di Karimunjawa selama ini kami sudah menggunakan st‎orage tank," kata Andar, di Jakarta, Kami (1/2/2018).

Pertamina akan meningkatkan stok BBM di Karimunjawa dengan menyediakan terminal terapung yang memanfaatkan kapal pengangkut BBM berkapasitas 120 kl.

Dengan begitu ketahanan stok BBM di Karimun Jawa dapat lebih lama atau bisa di atas 10 hari.

Terkait dengan menipisnya stok BBM di Karimunjawa, Pertamina sudah mempersiapkan pengiriman BBM‎, namun belum mendapat Surat Izin Berlayar dari Syahbandar.

“Yang kami kirim adalah barang berbahaya dan mudah terbakar, sehingga penangannya sangat khusus. Dan kami pun tetap mentaati instruksi Syahbandar terhadap izin layar” ujar Andar.

Faktor cuaca dan keselamatan menjadi alasan utama Syahbandar belum mengijinkan Pertamina memberangkatkan kapal yang membawa BBM dan Elpiji menuju Karimunjawa.

“Jika Surat Izin Berlayar sudah terbit, maka pengiriman BBM ke Karimun Jawa dipastikan bisa di lakukan pada kesempatan pertama. Kami tetap menjadikan pengiriman BBM ke Karimunjawa menjadi prioritas utama kami, tutup Andar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Karimunjawa Kehabisan BBM

Untuk diketahui, siswa di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, disediakan mobil jemputan ke sekolah masing-masing menyusul habisnya stok bahan bakar minyak di pulau tersebut yang membuat mereka tidak ada kendaraan pengantar, Rabu, 31 Januari 2018.

Sekretaris Camat Karimunjawa, Nor Soleh mengatakan jumlah kendaraan yang disediakan untuk mengantar para pelajar menuju sekolahnya lima unit. Di antara lima kendaraan tersebut adalah mobil dinas milik Polsek Karimunjawa, Balai Taman Nasional (BTN), dan warga setempat.

Kendaraan yang digunakan, menurut dia, merupakan kendaraan yang menggunakan BBM jenis solar. Sebab, solar masih tersedia.

Ia menjelaskan, stok solar tersebut merupakan pasokan yang tersimpan di tangki mobil, sehingga jika digunakan dalam waktu tiga hari ke depan masih memungkinkan.

Berdasarkan hasil kesepakatan dengan Muspika Karimunjawa, imbuh dia, penyediaan mobil antaran untuk pelajar hingga tiga hari mendatang, yang diperkirakan pasokan BBM untuk Karimunjawa kembali diterima.

"Mudah-mudahan, secepatnya ada pengiriman pasokan BBM ke Karimunjawa," ujarnya, dilansir Antara.

Jumlah sekolah di Kecamatan Karimunjawa 18 unit dari tingkat SD/MI hingga SMA/SMK/MA. Untuk SD tercatat 13 sekolah, SMP dua sekolah, MTs, SMA, MA, dan SMK masing-masing satu sekolah.

Pelajar yang mendapatkan pelayanan antaran merupakan pelajar SMP hingga SMA/SMK/MA, sedangkan pelajar SD memiliki tempat tinggal yang dekat dengan sekolah.

3 dari 3 halaman

Banyak Siswa Bolos

Sebelumnya, menurut Nur Soleh, banyak siswa yang bolos sekolah. Pasalnya, tidak ada kendaraan yang mengantarkan mereka ke sekolah.

Kapolres Jepara, AKBP Yudianto Adhi Nugroho membenarkan bahwa jajarannya di Kecamatan Karimunjawa memang menyediakan mobil untuk membantu mobilitas pelajar, menyusul habisnya stok BBM di daerah setempat.

Kapolsek Karimunjawa Polres Jepara Iptu Suranto menambahkan bahwa masing-masing kendaraan sudah diatur untuk menjemput para pelajar dari desa yang ditentukan. Ia menjelaskan kendaraan itu ada yang mengangkut pelajar dari Desa Karimunjawa, Kemojan, serta Mrican.

"Kendaraan dinas milik Polsek Karimunjawa juga dilibatkan dan sesuai kesepakatan akan melayani antar jemput pelajar hingga tiga hari mendatang," ujarnya.

Hal itu, lanjut dia, mempertimbangkan ketersediaan stok solar di tangki masing-masing kendaraan yang digunakan. Apabila sebelum tiga hari sudah tersedia pasokan BBM, penyediaan mobil antaran akan dihentikan.

Pasokan BBM jenis Pertalite yang diterima Kecamatan Karimunjawa terakhir diterima pada 13 Desember 2017. Pada pekan keempat Januari 2018, stok Pertalite habis, sehingga aktivitas warga hanya mengandalkan stok yang tersimpan di tangki masing-masing kendaraan.

Belum dikirimnya pasokan BBM karena tingginya gelombang laut di perairan Jepara. Alhasil, kapal pengangkut BBM milik Pertamina yang sudah terisi BBM batal diberangkatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.