Sukses

Ekonomi RI Tumbuh 5,07 Persen, IHSG Susut 34,88 Poin

Investor asing melakukan aksi jual Rp 263 miliar di seluruh pasar sehingga menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah selama sesi pertama perdagangan saham Senin (5/2/2018). Tekanan IHSG terjadi di tengah rilis pertumbuhan ekonomi 5,07 persen pada 2017.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 34,88 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.593,93. Indeks saham LQ45 susut 0,42 persen ke posisi 1.107,21. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 244 saham melemah sehingga menekan IHSG. 103 saham lainnya diam di tempat dan 96 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.612,45 dan terendah 6.522,54.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 204.674 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 263,82 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.487. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,27 persen. Sektor saham industri dasar melemah 1,78 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1,14 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,08 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham IKAI naik 34,71 persen, saham ESSA menguat 12,5 persen, dan saham MBSS menanjak 7,69 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham IIKP turun 5,76 persen, saham TRAM melemah 3,66 persen dan saham ASRI tergelincir 2,91 persen.

Seluruh indeks saham acuan di bursa Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 1,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 2,3 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul indeks saham Shanghai melemah 0,10 persen, indeks saham Singapura tergelincir 1,38 persen dan indeks saham Taiwan turun 1,5 persen. 

Laju IHSG tersebut di tengah rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 mencapai 5,07 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan inflasi yang terkendali.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2017 tercatat 5,19 persen. Namun jika secara kumulatif di 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin pekan ini.

Suhariyanto menuturkan, angka pertumbuhan tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan juga inflasi yang terkendali. BPS mencatat, inflasi sepanjang 2017 di angka 3,16 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Pelemahan IHSG ini mengikuti tekanan yang terjadi pada bursa Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (5/2/2018), IHSG turun 72,14 poin atau 1,09 persen ke posisi 6.556,67. Pada pembukaan, IHSG masih tertekan, indeks turun 103,08 poin atau 1,56 persen ke posisi 6.525,70. Indeks saham LQ45 turun 1,92 persen ke posisi 1.090,35. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona merah.

Ada sebanyak 179 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sedangkan 28 saham menguat dan 62 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.556,67 dan terendah 6.522,54.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.966 kali dengan volume perdagangan saham 428 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 380 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 4 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.496.

Secara sektoral, seluruh sektor saham melemah. Sektor saham aneka industri turun 2,01 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Disusul sektor saham industri dasar melemah 2 persen dan sektor saham kontruksi turun 1,90 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham INRU naik 24 persen ke posisi Rp 780, saham BIPP melonjak 8,75 persen ke posisi Rp 87, dan saham VOKS menanjak 6,62 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IBFN melemah 26,88 persen ke posisi Rp 68, saham HOME susut 9,71 persen ke posisi Rp 93, dan saham CLEO turun 6,45 persen ke posisi Rp 870.

Bursa Asia kompak melemah. Di Jepang, Nikkei 225 turun 2,06 persen pada awal perdagangan, sementara indeks acuan saham Topix turun 1,71 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,66 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.