Sukses

Bursa Asia Melemah, IHSG Turun 39,14 Poin

IHSG tercatat melemah ke level 6.589,67. Seluruh sektor saham tertekan yang didorong sektor saham aneka industri pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan. Seluruh sektor saham industri tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan hari ini (5/2/2018), IHSG tertekan ke level 6.589,67. IHSG turun 39,14 poin atau sebesar 0,59 persen. Indeks saham LQ45 terpantau melorot 0,44 persen ke level 1.107. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Ada sebanyak 254 saham mengalami pelemahan sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 123 saham menguat, dan 92 saham stagnan. Total frekuensi saham yang diperdagangkan mencapai 347.783 kali dengan volume transaksi 12,2 miliar saham. Sedangkan nilai transaksi Rp 6,9 triliun.

Investor asing tercatat melakukan penjualan senilai Rp 625,29 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar AS di kisaran Rp 13.509.

Seluruh sektor saham melemah. Paling besar pelemahan di sektor saham aneka industri mencapai 1,87 persen. Disusul sektor saham industri dasar yang tercatat melemah 1,84 persen dan konstruksi sebesar 1,46 persen.

Saham-saham yang terpantau melemah, antara lain saham IBFN turun 34,41 persen, IBST merosot 19,75 persen, dan GDYR turun 18,35 persen.

Sementara itu saham yang tercatat menguat, di antaranya saham IKAI naik 34,71 persen, saham MINA menguat 25 persen, dan SPMA 25 persen.

Adapun sebagian bursa Asia melemah kecuali Indeks Saham Shanghai yang naik 0,73 persen. Indeks saham Hang Seng tercatat melemah 1,09 persen dan Indeks Saham Korea Selatan ikut melemah 1,33 persen.

Indeks Saham Jepang Nikkei melemah 2,55 persen dan mencatatkan penurunan terbesar. Sedangkan Indeks Saham Singapura dan Taiwan masing-masing turun 1,30 persen dan 1,62 persen.

Pergerakan IHSG ini di tengah rilis data produk domestik bruto (PDB) 2017. BPS melaporkan PDB Indonesia tercatat 5,07 persen pada 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Susut di Sesi I

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah selama sesi pertama perdagangan saham Senin 5 Februari 2018. Tekanan IHSG terjadi di tengah rilis pertumbuhan ekonomi 5,07 persen pada 2017.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 34,88 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.593,93. Indeks saham LQ45 susut 0,42 persen ke posisi 1.107,21. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 244 saham melemah sehingga menekan IHSG. 103 saham lainnya diam di tempat dan 96 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.612,45 dan terendah 6.522,54.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 204.674 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 263,82 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.487. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,27 persen. Sektor saham industri dasar melemah 1,78 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1,14 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,08 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham IKAI naik 34,71 persen, saham ESSA menguat 12,5 persen, dan saham MBSS menanjak 7,69 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham IIKP turun 5,76 persen, saham TRAM melemah 3,66 persen dan saham ASRI tergelincir 2,91 persen.

Seluruh indeks saham acuan di bursa Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 1,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 2,3 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul indeks saham Shanghai melemah 0,10 persen, indeks saham Singapura tergelincir 1,38 persen dan indeks saham Taiwan turun 1,5 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.