Sukses

Kereta Bandara Berhenti Operasi, Begini Cara Refund Tiketnya

PT Railink mengimbau para penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta yang telah telanjur membeli tiket untuk me-refund agar mendapatkan uang

Liputan6.com, Jakarta - PT Railink mengimbau para penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang telah telanjur membeli tiket untuk me-refund agar mendapatkan uangnya kembali.

Hal tersebut menyusul dihentikannya sementara pengoperasian kereta bandara akibat longsor underpass Bandara Soetta di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta.

JM Marcomm and PR PT Railink Diah Suryandari mengatakan,‎ penumpang yang sudah membeli tiket melalui online bisa melakukan refund tiket dengan mengirimkan data melalui info@railink.co.id.

Data tersebut antara lain‎ nama, kode booking, nomot telepon, alamat e-mail, nomor rekening, beserta keterangan bank.

"Itu untuk kami lebih lanjut atau bisa langsung datang ke stasiun untuk menghubungi tim di informasi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Diah mengungkapkan, sejak pengoperasian kereta bandara Soetta dihentikan pada sore kemarin, pihaknya masih terus mendata jumlah penumpang yang melakukan refund tiket. Sementara pada Selasa pekan ini ada 53 penumpang yang membeli tiket melalui online.

‎"Perjalanan terakhir semalam itu 18.51 WIB. Dan jadwal perjalanan yang di atas 18.51 WIB itu kami batalkan semua. Yang sudah membeli tiket melalui online untuk hari ini hanya sekitar 53 orang. Untuk yang sejak kemarin batal berangkat kami masih mengumpulkan datanya," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Underpass Bandara Soetta yang Longsor Penunjang Kereta Bandara

Sebelumnya, kecelakaan yang terkait dengan proyek infrastruktur kembali terjadi. Kali ini ‎terjadi pada underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang longsor pada sore kemarin.

Manajer Humas PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, menyatakan underpass tersebut merupakan proyek baru dan merupakan bagian dari pembangunan rel kereta bandara yang saat ini telah beroperasi.

"Underpass-nya ini dibangun dalam rangka pembangunan rel kereta bandara," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Dia menjelaskan, PT KAI membangun jalur rel baru untuk menghubungkan Stasiun Kereta Bandara dengan Stasiun Batu Ceper.

Namun, lantaran harus bersilangan jalan Perimeter Selatan, maka dibangun underpass untuk menunjang keberadaan rel baru tersebut.

"Jadi KAI kan membangun jalur baru dari Stasiun Kereta Bandara ke Stasiun Batu Ceper. Rel keretanya melewati jalan Perimeter di bandara. Karena di sana ada jalan Perimeter Selatan, maka dibangun underpass, di atasnya rel kereta, di bawahnya jalur mobil," kata dia.

Menurut Yado, meski berada di area Bandara Soetta, pembangunannya dilakukan oleh PT KAI dengan PT Waskita Karya sebagai kontraktornya.

"Wilayahnya memang berada di bandara, tetapi pengerjaannya dilakukan oleh KAI dan Waskita, karena untuk pembangunan relnya,"  kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Tanggung Biaya

Sebelumnya, PT GMF AeroAsia Tbk memastikan akan menanggung seluruh biaya perawatan karyawannya yang menjadi korban longsor di underpass Perimeter Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dari dua korban, salah satu karyawan yang bernama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri dinyatakan meninggal usai evakuasi.

"Kami manajemen GMF akan bertanggung jawab kepada kedua korban dan akan menanggung penuh seluruh biaya perawatan dan diberikan fasilitas yang terbaik," kata VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia Tbk M Arif Faisal, Selasa, 6 Februari 2018.

Dia mengatakan, perusahaan turut menyatakan dukacita atas meninggalnya Dianti serta berterima kasih kepada semua masyarakat sekitar, Basarna, AP II, kepolisian, danrem, dan semua pihak yang membantu proses evakuasi korban yang tertimbun selama 14 jam.

Dia menuturkan, kecelakaan akibat tanah longsor berlangsung pukul 17.00 pada Senin 5 Februari 2018 di perimeter selatan. Kecelakaan ini menimpa dua karyawan GMF atas nama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (karyawan tetap) dan Mukhmainna Syamsuddin (karyawan outsourcing). Keduanya adalah staf di bagian financial analyst.

Korban pada saat kejadian kecelakaan baru saja pulang kantor menuju rumah mengendarai kendaraan Honda Brio A 1567 AS (dikendarai oleh Dianti). Putri (24 tahun) sudah berhasil dievakuasi dini hari tadi jam 03.00 WIB dan dilarikan ke RSUD tangerang lalu dirujuk ke RS Mayapada.

Setelah diobservasi, korban mengalami patah tulang besar di paha, traumatik leher, napas dan detak jantung tidak stabil. "Pagi ini Putri akhirnya mengembuskan napas terakhir pukul 6.47 karena melemah kondisinya setelah 10 jam tertimbun longsor. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Serang, Banten," jelas dia.

Sementara karyawan atas nama Mukhmainna (24 tahun) dikatakan sudah berhasil dievakuasi jam 7 pagi, setelah 14 jam dan telah dilarikan ke RS Siloam Karawaci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.