Sukses

Harga Emas Tergelincir karena Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun US$ 7 atau 0,5 persen menjadi US$ 1.329,50 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun 1 persen ke level terendah dalam hampir tiga minggu pada perdagangan selasa karena investor fokus pada ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Reuters, Rabu (7/2/2018), harga emas di pasar spot turun 1 persen ke US$ 1.326,51 per ounce pada pukul 2.41 waktu New York, menghapus kenaikan 0,5 persen pada perdagangan Senin.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun US$ 7 atau 0,5 persen menjadi US$ 1.329,50 per ounce.

"Harga emas tertekan karena adanya ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi pada tahun ini," jelas analis Dillon Gage Metals, Walter Pehowich.

Kenaikan suku bunga acuan AS akan mendorong kenaikan inbal hasil obligasi dan menakan harga emas. Alasannya, emas hanya memberikan keuntungan di kenaikan harga saja.

Sedangkan obligasi selain memberikan keuntungan di kenaikan harga juga memberikan keuntungan bunga.

Dengan kenaikan suku bunga acuan AS maka emas harus berjuang melawa obligasi dan seperti biasanya investor akan memilih obligasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan kemarin

Pada perdagangan kemarin harga emas menguat terpicu anjloknya pasar saham yang mendorong kenaikan logam mulia. Kenaikan terjadi usai harga emas susut menuju penurunan terbesar satu hari dalam dua bulan di sesi sebelumnya.    

"Emas akan mulai diperhatikan sebagai lindung nilai saat inflasi lebih dari sebelumnya, karena pasar saham nampaknya tidakhanya dalam aksi jual, tapi kemungkinan mengambil keuntungan," kata George Gero, Managing Director RBC Wealth Management di New York.    

Bursa saham AS memperpanjang aksi jual mereka setelah mencapai penurunan pada Jumat, dipicu imbal hasil obligasi dan prospek kenaikan inflasi.    

Adapun harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 16,72 per ounce. Ini mencatat angka terendah lima minggu dalam sesi sebelumnya.

Sementara harga Platinum mendatar di US$ 986,24 per ounce, masih mendekati level terendah tiga minggu, sementara paladium turun 1,5 persen menjadi US$ 1.031,20.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini